Risma Sering Marah-marah di Depan Publik, Rocky Gerung: Kadang Itu Soal Pencitraan sebagai Pemimpin

26 Desember 2020, 09:18 WIB
Rocky Gerung (kanan) menyoroti perangai Tri Rismaharini (kiri) yang kerap marah-marah saat menjabat Wali Kota Surabaya. /Kolase foto/Instagram.com @tri.rismaharini dan YouTube.com Rocky Gerung Official

PR BEKASI - Pengamat Politik Rocky Gerung menyoroti perangai Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang kerap marah-marah di depan umum saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Menurutnya, ketika Tri Rismaharini resmi menjabat Mensos, seharusnya dia bisa menghilangkan perangai tersebut.

Pasalnya, dalam menjalankan Kementerian Sosial tidak bisa dengan sekedar marah-marah saja, karena pekerjaanya menyangkut anggaran yang sangat besar.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 Belum Terkendali, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Pembukaan Sekolah

"Sekarang dia (Risma) jadi Menteri Sosial, artinya dia membawahi satu wilayah yang sangat peka, yaitu keadilan sosial dan itu gak bisa lagi dengan sekedar ngomel-ngomel," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu, 26 Desember 2020.

"Karena orang ingat sebagai orang yang ngomel-ngomel. Tentu kebijakan departemen sosial gak bisa dengan ngomel-ngomel, karena ini menyangkut anggaran besar," sambungnya.

Rocky Gerung menjelaskan bahwa selama ini dia selalu melihat atau menilai orang, khususnya pejabat publik, dengan menggunakan larar psikologi.

Baca Juga: KALEIDOSKOP 2020 - 6 Kasus Pembunuhan Menggemparkan di Bekasi Sepanjang 2020

Dan menurutnya, sikap Risma yang selama ini dikenal pemarah, merupakan sifat bawaannya yang selalu ingin tampil frontal.

"Ibu Risma itu tentu ada bawaan sikap yang selalu ingin frontal. Frontal itu baik, karena dengan sendirinya kita tidak menyembunyikan pikiran kita melalui bahasa tubuh. Jadi Ibu Risma bisa dibaca secara telanjang melalui ekspresi fisiknya yaitu marah," tutur Rocky Gerung.

Meski demikian, dia menjelaskan bahwa pejabat publik juga harus bisa membedakan rasa marahnya, apakah marah karena ada kebijakan yang dilanggar atau marah karena ada perasaan personal, seperti marah karena 'ini punya saya loh, ini saya yang bikin loh'.

Baca Juga: Kaget Ratusan Ribu Hektare Lahan HGU Dikuasai Pihak Tertentu, Mahfud MD: Ini Gila

"Kalau dia marah karena kebijakan, tidak ditegur di depan publik, jadi dipanggil ke kantor. Tapi kalau marahnya langsung pada manusianya, itu artinya personal lebih kuat," ujar Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, sikap pejabat publik yang kerap marah-marah di depan umum, merupakan tindakan konyol.

"Itu konyol kan, benar Anda Wali Kota atau Gubernur, tapi jabatan publik. Jadi kalau ada kesalahan, jangan lakukan teguran personal, tapi lakukan teguran publik. Teguran publik itu di mana, ya di dalam hukum, harusnya dipanggil atau diundang kalau sekedar menerangkan, atau laporkan saja langsung sebagai pelanggaran hukum ringan," tuturnya.

Baca Juga: Tegas! Gus Yaqut: Tidak Ada Pernyataan Saya Melindungi Kelompok Syiah dan Ahmadiyah

Menurutnya, hal itu penting agar tidak ada arogansi atau pencitraan yang dilakukan pejabat publik.

"Supaya tidak terlihat arogansi dan pameran. Kadang kala itu soal pencitraan, ingin mencitrakan diri sebagai pemimpin, dan itu gak diperlukan sebetulnya," ujar Rocky Gerung.

Oleh karena itu, Rocky Gerung mengimbau agar Risma meninggalkan perangai marah-marahnya saat hijrah ke Jakarta, supaya masyarakat tidak dibuat kebingungan.

Baca Juga: Tiba-tiba Puji Langkah Menteri Agama Gus Yaqut, Hidayat Nur Wahid: Semoga Allah Berkahi

"Kalau Ibu Risma pindah ke Jakarta dan perangai itu masih ada, nanti orang bingung membedakan apakah Ibu Risma marah karena kebijakan atau marah secara personal, itu rumitnya di situ. Nanti kita lihat bagaimana perubahan sikap dari Ibu Risma dengan memperoleh jabatan yang tinggi." tutur Rocky Gerung.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Youtube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler