Murah! Test Covid-19 dengan 'GeNose' milik UGM Mulai Rp15.000 dan Hanya Tunggu 2 Menit

28 Desember 2020, 08:43 WIB
Alat pendeteksi Covid-19/ UGM /

PR BEKASI - GeNose alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah mengantongi izin edar. 

Hal tersebut disampaikan Ketua tim pengembang GeNose Prof Kuwat Triyana melalui keterangan tertulis di situs resmi UGM, dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 yang terbit pada Kamis, 24 Desember 2020.

Selain itu ia menjelaskan nantinya biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah hanya sekitar Rp15.000 hingga Rp25.000. 

Baca Juga: Video Soal Pelayanannya Viral, iBox Beri Penjelasan: Permasalahan Sudah Terselesaikan dengan Baik

Hasil tes juga sangat cepat yakni sekira 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. 

Diketahui sejauh ini rapid test dilakukan dengan mengambil sampel lewat darah (Rapid Test Antibodi) atau dengan mengambil sampel dari hidung/nasal (Rapid Test Antigen).

Sehingga pengambilan sampel tes berupa embusan nafas dinilai lebih nyaman dilakukan dan jauh lebih murah dibadinding kedua test tersebut.

Baca Juga: Markaz Syariah Mengaku Beli Tanah ke Petani, Ferdinand: Anak Kecil Tak Sekolah pun Tahu Ini Salah

Namun, saat ini GeNose masih dalam perencanaan produksi massal. 

Menurut Kuwat, setelah izin edar diperoleh, tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.

Ia berharap dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas mampu memberikan dampak maksimal.

Baca Juga: Tipu Perempuan Lewat Aplikasi Cari Jodoh hingga Gasak Ratusan Juta, Dokter Gadungan Ditangkap Polisi

Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, Kuwat berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas.

"Sehingga, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam," kata Kuwat seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi UGM, Senin, 28 Desember 2020.

Harapan ini dapat diwujudkan, kata Kuwat, bila distribusi GeNose C19 dilakukan tepat sasaran, seperti di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit, termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19.

Baca Juga: Tim Hukum Pesantren HRS Ajak PTPN Runding, Habib Husin: Tinggal Angkat Kaki, Selesai

Namun, ia menegaskan pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.

Menurut dia, tim berharap bila ada 1.000 unit, maka akan mampu melakukan tes sebanyak 120.000 orang sehari, dan bila ada 10.000 unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021), maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.

"Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan, sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus," kata Kuwat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ugm.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler