Indonesia Segera Susul Negara lain, BPOM: Izin Darurat Vaksin Covid-19 Saat Ini Masuki Tahap Akhir

30 Desember 2020, 20:56 WIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito menyebut akan ada izin darurat untuk penggunaan vaksin covid-19. /setkab.go.id

PR BEKASI - Indonesia masih melakukan persiapan untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Sehingga, sampai saat ini belum didistribusikan kepada masyarakat.

Diketahui bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan farmasi asal China telah sampai di Indonesia beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, pemerintah Indonesia melakukan persiapan termasuk skema distribusi terkait vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Pertama Kali, DPR Tolak Pengajuan Hak Veto Presiden Donald Trump tentang RUU Pertahanan Nasional

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito mengatakan pemberian izin penggunaan darurat EUA vaksin COVID-19 Sinovac dari China memasuki tahap penyelesaian atau tahap akhir

Ia juga menyampaikan bahwa BPOM terus memantau pelaksanaan uji klinik dan mengevaluasi hasilnya.

Hal tersebut bertujuan untuk memastikan vaksin covid-19 yang akan digunakan aman dan berkhasiat.

"BPOM terus memantau pelaksanaan uji klinik dan mengevaluasi hasil uji klinik untuk memastikan vaksin yang akan digunakan aman dan berkhasiat," kata Penny dalam jumpa pers daringnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Rabu, 30 Desember 2020.

Baca Juga: Dorong Pemulihan Ekonomi di Pesisir, Padat Karya Penanaman Mangrove Jadi Solusi di Tengah Pandemi

Kemudian, ia juga mengatakan bahwa peneliti yang melakukan uji klinik vaksin di Bandung bersama unsur PT Bio Farma sebagai sponsor sedang melakukan analisis terhadap vaksin Sinovac.

Analisis itu dilakukan terhadap data-data uji klinik soal khasiat dan keamanan vaksin dalam pemberian EUA.

Dalam pemberian EUA, kepala BPOM mengatakan terus mengkaji Sinovac bersama tim pakar di bidang vaksin, Indonesian Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan anggota Komnas Penilai Obat. Pengkajian dilakukan dengan seksama sebelum memberikan EUA.

Penny mengatakan uji klinik vaksin Sinovac di Indonesia dilakukan kepada 1.600 subjek. Saat ini seluruh subjek telah mendapat pemberian dua kali suntikan.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Akan Lakukan Lima Hal Ini Untuk Cegah Kerumunan di Malam Tahun Baru 2021

Selanjutnya, ia menyebutkan, dilakukan pemantauan keamanan dan khasiatnya secara periodik yaitu satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan setelah penyuntikan.

Untuk pembuktian keamanan vaksin covid-19, lanjut dia, dilakukan pemantauan kejadian efek samping yang timbul setelah penyuntikkan.

Sedangkan pembuktian khasiat vaksin dilakukan dengan pengukuran antibodi yang terbentuk dalam tubuh dan kemampuan antivirus menetralisasi virus yang masuk serta penghitungan efikasi vaksin.

Adapun pengukuran netralisasi antibodi pada uji klinik vaksin, kata Penny, dilakukan menggunakan virus dari pasien di Indonesia. Pengujian dilakukan di laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Gawat! Israel Lancarkan Serangan Rudal ke Dekat Damaskus, 1 Tentara Suriah Tewas dan 3 Terluka

Ia mengatakan dengan data tersebut dapat diketahui kemampuan vaksin dalam membunuh virus.

Data preliminary telah diperoleh dan telah dibahas dengan tim Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat dengan hasil yang baik.

"Selanjutnya BPOM menunggu hasil perhitungan efikasi vaksin yang saat ini sedang disiapkan oleh peneliti," katanya.

Kepala BPOM terus melakukan evaluasi terhadap data uji klinik vaksin yang dilakukan di Bandung.

Baca Juga: Beri Dukungan untuk Gisel: I Love You, Tuhan Itu Baik Sepanjang Waktu

BPOM juga akan mendapatkan data dukung khasiat dan keamanan vaksin dari uji klinik yang dilakukan di China, Brazil, dan Turki.

"BPOM telah melakukan diskusi dengan otoritas obat di negara-negara tersebut untuk melakukan sharing data," kata dia.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler