Karena Faktor Usia, Ma'ruf Amin Tak Disuntik Vaksin Sinovac, Ini Penjelasan PAPDI

6 Januari 2021, 11:30 WIB
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin tidak disuntik Vaksin SinoVac. /Setneg.go.id

PR BEKASI - Berbeda langkah dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin tidak akan menerima vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada tahap pertama vaksinasi yang akan dilakukan serentak di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, hal itu karena faktor usia Ma'ruf Amin yang sudah di atas 60 tahun.

"Karena Pak Wapres berusia di atas 60 tahun, jadi beliau tidak memungkinkan untuk divaksin dengan vaksin yang ada sekarang, yang Sinovac itu," kata Masduki seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Rabu, 6 Januari 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Penerima Pertama Vaksin Covid-19 China Sinovac Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Faktanya

Masduki melanjutkan, Ma’ruf Amin akan menerima vaksin sesuai dengan kriteria usia dan kondisi kesehatannya.

"Mungkin nanti di tahap berikutnya, kalau ada vaksin yang sesuai dengan kriteria kondisi Pak Wapres," katanya.

Vaksin COVID-19 yang telah tersedia di Indonesia saat ini adalah buatan Sinovac dan sedang dilakukan uji klinis untuk mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sekaligus fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca Juga: Ada Lowongan bagi 1 Juta Guru PPPK Tahun Ini, Ini Kelebihan dan Kekurangan Skema PPPK Dibanding PNS

Selain itu, berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), penerima vaksin COVID-19 harus berada di rentang usia 18 hingga 59 tahun.

Penerima vaksin juga, menurut PAPDI tidak boleh menderita penyakit komorbit, antara lain autoimun sistemik, infeksi akut, gangguan ginjal kronis, hipertensi, gangguan jantung koroner, hipotiroid, dan kanker.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan menjadi penerima pertama vaksin buatan Sinovac di Indonesia, yang dijadwalkan pada Rabu, 13 Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Kaitkan Pembubaran FPI dengan Duel Ahok vs Anies, Refly Harun: Di 2024 Mungkin Akan Tetap Menunjang

Diberitakan sebelumnya bahwa Vaksin COVID-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia sebanyak 3 juta dosis, yang dikirimkan dalam dua tahap, yakni 1,2 juta dosis pada tanggal 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada tanggal 31 Desember 2020.

Hingga saat ini, vaksin Sinovac tersebut telah didistribusikan dan tiba di Banten (14.560 dosis), Jawa Tengah (62.560 dosis), Jambi (20.000 dosis), Sumatera Barat (36.920 dosis), Sumatera Selatan (30.000 dosis), Bengkulu (20.280 dosis), Kalimantan Utara (10.680 dosis), Sulawesi Barat (5.960 dosis), dan Papua (14.680 dosis).***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler