Paparkan Strategi Vaksinasi, Jokowi Minta Semua Pihak Berjuang Mati-matian Tangani Pandemi Covid-19

6 Januari 2021, 17:11 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan strategi vaksinasi Covid-19 di Indonesia. /Youtube/Sekretariat Negara.

PR BEKASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 dan vaksinasi, pada hari ini di Istana Negara, meminta semua pihak dapat bekerja keras dan bekerja mati-matian dalam berjuang menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sebab seperti dikatakan Jokowi, ia menilai bahwa saat ini banyak negara lain juga masih berjuang melawan pandemi seperti Bangkok, London dan banyak wilayah Inggris yang melakukan karantina wilayah (Lockdown). Termasuk Tokyo yang diungkap Jokowi, dinyatakan dalam keadaan darurat.

Untuk itu Jokowi memberi penekanan agar 3T seperti pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment), serta 3M dapat secara disiplin dilakukan.

Baca Juga: Mike Pence Tolak dan Sebut Trump Tak Punya Kuasa Lagi untuk Halangi Biden Jadi Presiden AS

"Oleh sebab itu kita betul-betul harus bekerja keras, kerja mati-matian, agar 3T, 3M betul-betul bisa kita lakukan di lapangan. Sekali lagi di lapangan," kata Jokowi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube milik Sekretarian Presiden, Rabu, 6 Januari 2021.

Pernyataan itu diucap Jokowi setelah mengetahui hasil data survei yang mengatakan bahwa tingkat disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, saat ini semakin menurun atau berkurang.

"Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, ini berkurang. Oleh sebab itu saya minta kepada para Gubernur agar menggencarkan kembali masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan protokol kesehatan," kata Jokowi.

Baca Juga: Tegas! Vaksin Itu Hak Rakyat, dr. Tirta: Ojo Diputer, Seolah-olah 'Pemaksaan' Sampe Pake Acara Denda

Selanjutnya dalam kesempatan itu Jokowi juga menjelaskan terkait alur vaksinasi yang akan dilakukan di Indonesia. Ia mengatakan bahwa distribusi vaksin yang telah dilakukan sejak Minggu, 3 Januari lalu ke daerah-daerah, akan dilakukan vaksinasinya pada minggu depan.

"Target kita nantinya untuk bulan Januari itu 5.800.000 vaksin harus masuk ke daerah. Bulan Februari itu 10.450.000 vaksin harus didistribusikan lagi ke daerah. Kemudian bulan Maret 13.300.000 vaksin juga harus terdistribusi dan bisa dilaksanakan vaksinasinya oleh daerah-daerah," kata Jokowi.

Sementara untuk target bulan April dan selanjutnya akan diberitahukan di waktu mendatang. Kemudian untuk dosisnya, Jokowi menyebut bahwa Indonesia telah memesan total 329.500.000 dosis vaksin yang terdiri dari Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Covac hingga Pfizer.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Palsu Beredar di Dark Web hingga Telegram, Dijual Sampai Jutaan Rupiah

"Dari Sinovac itu 3 juta plus 122.500.000, kemudian dari Novavax itu 50 juta, dari Covac-Gavi itu 54 juta, dari AstraZeneca 50 juta, dari Pfizer 50 juta," ujar Jokowi.

Lebih lanjut terkait pengaturannya, dikatakan Jokowi, akan dilakukan oleh Menteri Kesehatan. Selebihnya para Gubernur juga diminta Jokowi untuk ikut mengontrol persiapan menuju vaksinasi ini.

Dalam pidatonya, selain mengumumkan rencana atau strategi penanganan pandemi Covid-19 melalui vaksinasi.

Baca Juga: Cek Fakta: Raja Thailand Dikabarkan Undang Ulama Islam untuk Baca Doa Tolak Bala Covid-19

Jokowi juga mengumumkan terobosan baru pemerintah untuk membantu pembiayaan nasional Indonesia. Sebuah dana investasi milik negara (Sovereign wealth fund), yang dinamakan Indonesia Investment Authority.

"Kita juga akan memiliki satu instrumen lagi, yaitu sovereign wealth fund yang namanya adalah Indonesia Investment Authority," kata Jokowi.

Selebihnya Jokowi juga meminta para Gubernur di daerah untuk memperhatikan pembangunan dan mendukung penuh ketersediaan pangan di daerahnya masing masing, guna memastikan ketahanan nasional dalam keadaan yang baik.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler