PR BEKASI - Tri Rismaharini (Risma) sampai saat ini masih menjadi perbincangan hangat di tengah publik lantaran aksi blusukan yang rajin dilakukannya di Jakarta usai dilantik sebagai Menteri Sosial (Mensos).
Namun, aksi blusukan Tri Rismaharini (Risma) diduga hanya sandiwara untuk pencitraan saja.
Pasalnya, sejumlah warganet memgklaim bahwa tunawisma yang ditemui Tri Rismaharini (Risma) di Jalan Sudirman-Thamrin pada Senin, 4 Januari 2021 lalu, bukan seorang tunawisma, melainkan seorang pedagang poster dan es kelapa muda.
Baca Juga: Bela Mensos yang Rajin Blusukan, Dewi Tanjung: Bu Risma Bukan Anies Baswedan yang Suka Main Sinetron
Tak ayal, aksi blusukan Risma itu dipelesetkan sebagai drama Korea bahkan drama kotor oleh sejumlah warganet hingga menjadi trending topik di Twitter.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Rocky Gerung justru berterima kasih kepada Risma, karena telah menyediakan tontonan gratis hingga membuat rakyat bergembira.
"Saya justru mau berterima kasih kepada Ibu Risma, karena kira-kira 70 persen rakyat Jakarta imunitasnya naik karena bergembira ada tontonan drama Korea," kata Rocky Gerung, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat, 8 Januari 2021.
Baca Juga: Risma Blusukan dan Temui PMKS, Wagub DKI Heran: Saya Baru Dengar Ada Tunawisma di Sudirman-Thamrin
Rocky Gerung pun menyarankan Risma untuk terus melanjutkan aksi blusukannya, sehingga nantinya masyarakat tak bisa membedakan lagi apakah aksi tersebut benar adanya atau hanya sandiwara semata.
Bahkan, Rocky Gerung meminta Risma mengajak menteri-menteri lainnya untuk ikut blusukan bersama dirinya.
"Jadi sebaiknya Bu Risma lakukan terus-menerus dan ajak juga menteri yang lain. Nanti orang gak akan persoalkan lagi, karena orang hanya ingin dapat sensasinya," ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Kaget Wagub DKI Tak Tahu Ada Tunawisma di Thamrin, Eks PSI: Masa Harus Mensos yang Buka Fakta Ini?
Rocky Gerung pun menilai, tak ada yang salah dengan aksi blusukan Risma, karena hal tersebut pun sering dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelum menjabat sebagai presiden.
"Tapi sebetulnya Ibu Risma bukan yang pertama, Jokowi kan juga begitu sebelum jadi presiden. Jadi apa yang salah pada Bu Risma? Gak ada, paling Bu Risma bilang, 'kalau aku dibully yang dulu juga sama begitu, sama-sama aja'," kata Rocky Gerung.
Meski demikian, Rocky Gerung menduga bahwa sebetulnya ada orang-orang yang tak suka Risma diangkat sebagai Mensos, sehingga menyiapkan berbagai skenario untuk menjatuhkannya, salah satunya dengan aksi blusukan itu.
Baca Juga: Mohon Izin untuk Menata Hidupnya Kembali, Gisel Berharap Kasusnya Tak Berdampak Negatif pada Gempi
"Mestinya Ibu Mega sudah panggil itu, kenapa kalian itu jorokin Bu Risma begitu. Jangan-jangan ada orang yang gak suka sama Bu Risma dari partai yang sama, kader yang sama, lalu lakukan skenario alternatif buat jeblosin Bu Risma," kata Rocky Gerung.
Menurutnya, pikiran semacam itu harus ada jika muncul spekulasi bahwa blusukan Risma merupakan bagian dari drama kotor.
"Itu pikirannya mesti sekotor itu, kalau pikirannya tentang drakor (drama kotor), maka sebetulnya drakor itu dibuat oleh pesaingnya Bu Risma," ujar Rocky Gerung.
Baca Juga: Janji Tak Akan 'Hilang' Sebagai Menkes, Budi Gunadi Sadikin: Kecuali Pak Jokowi yang Menghilangkan
Rocky Gerung menuturkan, jika benar spekulasi tentang drama kotor itu, berarti ada musuh dalam selimut yang berharap Risma direshuffle kembali.
"Kalau drama Korea mah baik-baik aja, tapi kalau dramanya versi drama kotor, itu berarti ada musuh dalam selimut. Jangan-jangan juga itu orang dalam Kementerian Sosial sendiri yang kerjain Bu Risma supaya Bu Risma direshuffle untuk kedua kalinya," kata Rocky Gerung.***