Pesawat Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu, Basarnas Langsung Lakukan Pencarian

9 Januari 2021, 19:12 WIB
Ilustrasi pesawat terbang. /Pixabay

PR BEKASI - Pesawat Sriwijaya Air dengan tujuan penerbangan dari Jakarta ke Pontianak dikabarkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sore hari.

Namun, Bupati Kepulauan, Seribu Junaedi menjelaskan bahwa pihaknya menerima kabar adanya pesawat yang mengangkut puluhan penumpang tersebut jatuh di sekitar lokasi wilayahnya. 

Mendapat informasi tersebut, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) langsung melakukan pencarian di Kepulauan Seribu sebagai titik duga hilangnya kontak Pesawat Sriwijaya Air.

"Jadi yang diinfokan Airnav, titik duganya itu langsung kami menuju ke lokasi itu," kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Hubungan Antar-Media Basarnas Yusuf Latif saat,  dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 9 Januari 2021.

Baca Juga: Tewasnya 6 Laskar FPI sebagai Pelanggaran HAM, Refly Harun: Jokowi Belum Ucapkan Belasungkawa

Selanjutnya, Yusuf menuturkan bahwa pihaknya masih dalam proses mencari posisi tepat keberadaan pesawat saat ini. Sehingga belum dapat memberikan oenjelasan lebih rinci.

"Ini masih kami duga sementara ini, kami belum tahu persis, seperti apa kejadiannya, yang jelas dari Basarnas sudah menuju ke lokasi titik duga hilangnya, lost contact-nya Sriwijaya," katanya.

Sebelumnya, pesawat bernomor registrasi PK CLC jenis Boeing 737-500 itu dikabarkan hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Kementerian Perhubungan membenarkan bahwa Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJY 182 hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB. 

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Bupati Kepulauan Seribu Sebut Ada yang Jatuh dan Meledak

“Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto.

Novie juga mengatakan bahwa saat ini, kasus tersebut tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Diketahui bahwa pesawat twrsebut mengangkut 53 dewasa, 5 anak, 1 bayi yang hingga kini juga belum diketahui kondisinya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler