Perhimpunan Profesi Pilot Minta Masyarakat Tidak Berspekulasi atas Kasus Sriwijaya Air

12 Januari 2021, 17:28 WIB
Ilustrasi saat sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air ke atas KRI Rigel-933. /ANTARA/M Risyal Hidayat/hp

PR BEKASI - Ketua Perhimpunan Profesi Pilot Indonesia (PPPI), Rizki Budimansyah mengingatkan kepada siapapun agar saat ini dapat menahan diri dari beropini atau berspekulasi atas penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Imbauan itu ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk insan penerbangan agar lebih bijak menanggapi peristiwa ini.

Untuk itu Rizki berharap agar publik bisa menyikapi musibah dengan menghindari hal-hal yang dapat melukai keluarga korban.

"Mengimbau masyarakat dan rekan-rekan insan penerbangan untuk lebih bijak dan menahan diri dari memberikan spekulasi, opini maupun analisa penyebab musibah yang menimpa SJ 192 kepada publik," kata Rizki Budimansyah seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 12 Januari 2021.

Baca Juga: HRS Ditangkap karena Kasus Receh, Mahfud MD: Kan Ada Pintu Masuk Dulu, Nanti Bertahap Supaya Jelas

Hingga kini kesimpulan atas penyebab kecelakaan masih belum dipastikan. Sejauh ini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang bertugas melakukan investigasi, masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melihat temuan dari lokasi kejadian.

Dalam pernyataannya, ia memberikan apresiasinya untuk koordinasi yang dilakukan Basarnas, TNI, Polri, KNKT dan Kemenhub, yang masih terus berupaya mengevakuasi benda temuan agar dapat dianalisis dan diinvestigasi oleh KNKT.

"Berkaitan dengan hal tersebut pada saat ini masih dilakukan upaya evakuasi oleh berbagai pihak yang saling mendukung," Rizki Budimansyah.

Oleh karena itu masyarakat diharapkan dan seluruh pihak dapat mendukung upaya evakuasi dan investigasi yang dilakukan pihak berwenang agar bisa memberikan hasil terbaiknya.

Baca Juga: Konsumsi 8 Makanan Ini untuk Turunkan Kolesterol dalam Tubuh secara Alami

"Kami senantiasa mendukung baik secara moral dan teknis kepada pihak berwenang (KNKT) dalam pengungkapan penyebab kecelakaan dimaksud. Mari kita bersama-sama mendukung upaya evakuasi dan investigasi kepada pihak yang berwenang agar dapat memberikan hasil yang terbaik," katanya.

Sementara itu KNKT dalam dugaannya, sempat mengungkapkan kemungkinan tidak meledaknya pesawat Sriwijaya Air di udara.

Hal itu didasari atas temuan sebaran reruntuhan pesawat di lokasi, merujuk data milik Airnav Indonesia, hingga temuan Basarnas atas kerusakan pada fan blade pesawat.

Seperti diungkap oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, penemuan tersebut sejalan dengan dugaan bahwa pesawat masih berfungsi di ketinggian 250 kaki.

Baca Juga: Tegaskan Vaksin Aman, Gus Yaqut: Vaksin Covid-19 Tidak Mengandung Bagian Tubuh Manusia

Meski begitu, proses investigasi masih akan terus dilakukan dengan terus mencari kotak hitam, pengumpulan data pesawat dan awak pesawat, hingga melakukan sejumlah wawancara dengan pihak terkait.

Sementara itu, hingga hari ini Tim SAR Gabungan telah menemukan sejumlah serpihan pesawat dan badan pesawat, nantinya temuan akan ditemukan dan diserahkan kepada Tim DVI Polri dan KNKT untuk diinvestigasi lebih lanjut.

Dari pihak TNI bersama Tim Gabungan juga tenga berupaya melakukan pengangkatan potongan pesawat dengan menggunakan kapal yang memiliki alat crane yang digunakan untuk mengangkut benda besar.

Kemudian untuk pencarian kotak hitam pesawat, KNKT telah menyiapkan tiga unit Ping Locator dan alat pendeteksi objek bawah laut yang terdapat pada Kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler