Tim Inafis Berhasil Identifikasi 3 Korban Sriwijaya Air SJ182, Salah Satunya Jenazah Co-pilot

13 Januari 2021, 07:46 WIB
Tim Inafis Bareskrim Polri mengidentifikasi tiga korban pesawat Sriwijaya Air SJ182. /ANTARA/Benardy Ferdiansyah/

PR BEKASI – Setelah kemarin Flight Data Recorder (FDR) bagian dari kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ182 berhasil diangkat dari permukaan air di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki Kepulauan Seribu, Tim Inafis Bareskrim Polri juga telah mengidentifikasi korban pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Dalam konferensi persnya kemarin, 12 Januari 2021, Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan ada tiga korban yang teridentifikasi.

Dua di antaranya adalah penumpang pesawat, kemudian satunya adalah jenazah co-pilot Sriwijaya Air SJ182.

Baca Juga: Gali Terus Misteri Asal-usul Covid-19, Esok Tim Penyelidik WHO Dijadwalkan Tiba di China

Jenazah co-pilot Fadly Satrianto dan dua penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bernama Khazanah dan Ash Habul Yamin teridentifikasi dari sidik jari yang dicocokkan dengan data dari e-KTP.

"Tim Inafis Bareskrim Polri berhasil mengidentifikasi kembali tiga korban pesawat Sriwijaya SJ-182," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Rabu, 13 Januari 2021.

Jenazah Fadly Satrianto teridentifikasi setelah sidik jari telunjuk kanan identik dengan sidik jari yang terdapat dalam data e-KTP.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Menang Tipis atas Burnley, Gol Semata Wayang Pogba Buat MU Rebut Puncak Klasemen

Fadly Satrianto diketahui lahir di Surabaya dan merupakan bungsu dari tiga bersaudara dan putra dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andriyani.

Selanjutnya jenazah Khazanah teridentifikasi dari sidik jari jempol kanan yang identik dengan data sidik jari yang ada.

Ia merupakan perempuan kelahiran Lamongan, 28 Desember 1970, dan bertempat tinggal di Pontianak Barat, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Dompet dan Uang Ratusan Ribu Ditemukan Utuh, Tim Kopaska: Milik Pramugari Sriwijaya Air SJ 182

Selanjutnya, untuk Ash Habul Yamin, jenazah teridentifikasi juga dari kecocokan sidik jari jempol kanan dengan data rdari e-KTP. Pria kelahiran Sintang, 31 Mei 1984 itu beralamat di Pesanggrahan, Jakarta.

Hudi Suryanto mengatakan dari identifikasi tersebut diketahui korban benar-benar terdaftar dalam manifest dan naik pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB, kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Baca Juga: Karna Covid-19, Komisi III DPR Tiadakan Kunjungan ke Rumah Calon Kapolri

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler