Profesor USU Dikecam Karena Hina SBY, Refly Harun: Kalau yang Dihina Jokowi, Sudah Ditangkap Dia

16 Januari 2021, 08:00 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti hinaan terhadap SBY oleh Profesor USU. /YouTube Refly Harun

PR BEKASi - Alumni Universitas Sumatera Utara (USU) mengecam Profesor Yusuf Leonard Henuk dan meminta Rektor menindaknya karena telah mencoreng nama baik almamater universitas tersebut akibat cuitannya yang telah menghina Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Alumni USU 1997, Apriadi Gunawan yang juga mantan anggota DPRD Sumut ini menegaskan, tidak etis seorang Profesor bicara kasar seperti preman kepada SBY, tak hanya itu, ia juga mengaku malu sekaligus terpukul dengan ucapan Profesor Yusuf di media sosial itu.

"Gara-gara nilai setitik, rusak susu sebelanga. Itu yang terjadi di USU saat ini, gara-gara perilaku Prof Yusuf L Henuk yang tidak etis itu, USU saat ini disorot banyak orang. Nama baiknya jadi tercoreng, karenanya Rektor harus segera menindak tegas Profesor Yusuf, jika tidak, kita khawatir yang bersangkutan akan melakukan hal yang sama kemudian hari. Ini tidak boleh dibiarkan," kata Apriadi.

Baca Juga: Sebut Kasus Habib Rizieq Karena Ia Oposisi, Rocky Gerung: Ini Cara Berpikir yang Mestinya Dikuliti 

Menanggapi hal tersebut, ahli hukum tata negara Refly Harun menyebut, jika saja yang dihinanya Jokowi mungkin profesor tersebut saat ini sudah mendekam di balik jeruji besi.

"Coba kalo yang dihina adalah presiden Jokowi, barangkali sudah ditangkap dia ya," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu, 16 Januari 2021.

Menurutnya, memang selalu ada orang-orang seperti itu, orang yang bersedia mengkritik siapa pun yang mengkritik pemerintahan.

"Apakah disebut buzzer atau tidak, ya kita tidak tahu," tuturnya.

Baca Juga: Mayoritas Klub Minta Liga 1 dan 2 Dihentikan, PT LIB: Tapi Ini Bukan Keputusan Akhir Soal Kompetisi 

Padahal ungkap Refly Harun, gejala semacam ini sangat tidak sehat bagi demokrasi di Indonesia.

"Intinya banyak memang orang-orang yang seperti itu, seharusnya yang kita kritik itu adalah pendapatnya, jangan kita mengkritik orangnya," ucapnya.

Karena memang fenomena menghina presiden belakangan kerap terjadi, ia menegaskan seharusnya ada aturan spesifik yang melindungi mereka.

"Jadi harusnya semua presiden dan mantan presiden itu dilindungi ya," tuturnya.

Baca Juga: Ikut Berduka Atas Meninggalnya Syekh Ali Jaber, Hersubeno Arief: Doakan Beliau Husnul Khatimah 

Refly Harun juga mengaku prihatin terhadap Profesor Yusuf tersebut lantaran tidak hanya SBY, dirinya pun pernah disinggungnya.

"Saya juga prihatin ya, Profesor Yusuf ini juga pernah menyinggung saya, soal mempertanyakan gelar saya, guru besar saya dan lain sebagainya," ucapnya.

"Padahal dari awal saya tidak pernah mengatakan bahwa saya sudah profesor ya, orang lain saja yang memanggil saya profesor, jadi saya hanya tamatan dari FH UGM, kemudian FH UI, Notre Dame University, lalu Universitas Andalas," sambungnya.

Ia juga sangat menyayangkan ada seorang profesor yang memiliki tutur kata semacam itu kepada mantan presiden.

Baca Juga: Jadi Kunci Pulihnya Kehidupan Masyarakat, Jokowi Sebut Vaksinasi sebagai 'Game Charger' 

"Kita bisa saja tidak setuju dengan seseorang, tapi justru yang harus kita serang adalah pendapatnya, bukan orangnya, karena kalau kita menyerang orangnya, kita tidak tahu beretika secara demokratis, dan biasanya cenderung ingin melakukan penghinaan," tuturnya.

Oleh karena itu, jika bicara pendapat, Refly Harun menegaskan, jika tidak suka, tidak setuju dengan pendapat seseorang tinggal dibantah, di bagian mananya yang tidak kita setujui.

"Jangan malah setiap orang yang mengkritik Jokowi disikat, siapa pun yang mengkritik Jokowi disikat, bingung juga kita ya jadinya," ucapnya.

Penting untuk diketahui, Profesor Yusuf menghina SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui akun twitternya @ProfYLH.

Baca Juga: Sesar Naik Mamuju Sangat Aktif, BMKG Waspada: Gempa Majene Sulbar Adalah Gempa Berulang 

"Yth.@SBYudhoyono,tahu dirilah kau sudah mantan jadi jangan sok mengajari @jokowi soal pembangunan proyek strategis nasional, karena kau memang gagal&telah dijuluki:"Bapak Mangkrak Indonesia", jadi tak pantas kau ajari @jokowi "ikan berenang", karena pasti malu kalipun kau, paham!," cuitnya.

"YthKetua Umum @ PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH udah harus buktikan memang kau BODOH sekali, karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia tak pernah ada" GOVERNMENT ERROR "penyebabnya. Tapi" 7 FAKTOR". Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!," cuit Profesor Yusuf.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler