Gerak Cepat dan Tepat, Kemensos Kumpulkan Pengungsi di Satu Titik serta Bangun 6 dapur Umum

19 Januari 2021, 08:03 WIB
Dapur umum bagi korban pengungsi bencana alam di Sulawesi Barat /Kemensos/

PR BEKASI - Kementerian Sosial (Kemensos) gerak cepat membangun enam posko dapur umum lapangan (dumlap) bagi korban gempa Sulawesi Barat.

Enam dapur umum tersebut dua berasal dari Provinsi Sulawesi Barat, sedangkan satu dari Provinsi Sulawesi Selatan dan tiga dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Fasilitas itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para penyintas gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju.

Baca Juga: Bersinergi dengan Menkominfo, Sandiaga Uno: Sinyal Komunikasi Sangat Penting bagi Wisatawan 

"Seluruh masakan kita sebarkan ke lokasi pengungsi atau bagi yang lokasi pengungsiannya dekat bisa langsung mengambil (ke dumlap terdekat)," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, M. Safii Nasution, di Sulbar, Minggu, 17 Januari 2021 pagi.

"Satu mobil dapur umum lapangan dapat memasak hingga 2.000 makanan. Sehari kita salurkan 2 kali. Jadi, (dalam sehari) total (makanan yang disalurkan) mencapai 24.000," sambungnya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Kemensos, Selasa, 19 Januari 2021.

Menurut dia, rencananya posko dapur umum difokuskan di satu titik, yakni Kantor Gubernur Sulbar.

Baca Juga: Komentari Pernyataan Rocky Gerung, Irma Suryani: Kayak Enggak Waras Ini Orang Kalau Ngomong

Hal ini diputuskan demi distribusi dan komunikasi dalam satu komando.

Selanjutnya, makanan akan didistribusikan ke 97 posko pengungsian yang terdaftar di Dinas Sosial Provinsi Sulbar.

"Untuk memudahkan pengontrolan, Gubernur minta semua dapur umum (dipusatkan) dalam satu titik yaitu di kantornya," kata Safii.

Baca Juga: Hasil Uji Efikasi Rendah, Brasil Putuskan Tetap Pakai Vaksin Covid-19 Sinovac

Safii menyebut situasi di Sulawesi Barat belum sepenuhnya kondusif. Namun, pemerintah berupaya semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan dasar seluruh korban.

Bagi pengungsi yang berada di Kabupaten Mamuju, Kemensos bersama Pemprov Sulbar mengambil kebijakan mengumpulkan mereka dalam satu lokasi yaitu di Stadion Manakarra, Mamuju.

Sementara itu, guna menghindari penyebaran Covid-19 di lokasi pengungsian, Safii mengaku telah mengirimkan tenda pengungsi pasien Covid-19, yaitu tenda yang dilengkapi sekat-sekat pembatas dan ventilasi di setiap ruangnya.

Baca Juga: Ini Isi 'Tas Siaga Bencana' untuk Hadapi Multi Risiko Bencana hingga Maret Nanti

"Kita siapkan 10 tenda untuk sementara dan bisa ditambah nanti, tergantung jumlah pengungsi," tuturnya.

Selain itu, Kemensos juga menyediakan genset untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi pengungsi.

"Kita juga pastikan semua kebutuhan listrik terpenuhi. Masyarakat bisa nge-charge HP mereka agar mereka bisa berkomunikasi dengan keluarga masing-masing," ujar Safii.

Baca Juga: 'Blusukan' di Jember, Mensos Tri Rismaharini Turun Tangan Siapkan Nasi Bungkus bagi Pengungsi Banjir

Sementara menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Kapusdatin) Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, menginformasikan bahwa korban jiwa akibat gempa bermagnitudo 6,2 di Sulawesi Barat bertambah menjadi 56 orang.

Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Majene dengan perincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan.

Sedangkan di Kabupaten Mamuju, 189 orang dilaporkan mengalami luka berat dan menjalani rawat inap.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Kemensos

Tags

Terkini

Terpopuler