Nilai Lebih Tepat Gunakan Istilah 'Sabda Alam', Sujiwo Tejo: Kata 'Bencana Alam' Ini Kurang Ajar

24 Januari 2021, 16:28 WIB
Budayawan Sujiwo Tejo menilai istilah bencana alam adalah kurang ajar. /YouTube Karni Ilyas

PR BEKASI - Budayawan Agus Hadi Sudjiwo yang kerap dikenal sebagai Sujiwo Tejo mengusulkan perubahan istilah 'bencana alam' yang saat ini tengah banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Menurutnya, penggunaan istilah tersebut dinilai kurang ajar dan tidak sopan kepada alam. Karena itu ia menilai bahwa istilah tersebut dihapus dan diganti saja dengan istilah Sabda Alam.

"Saya dari dulu itu usul Pak Karni bahwa Istilah bencana alam itu dihapus. Karena enggak sopan pada alam," kata Sujiwo Tejo.

Baca Juga: Apakah Ada Kehidupan Setelah Kematian? Serial Dokumenter Netflix: Ya Ada 

"Saya sudah usul lama. Ya usul saya kan enggak harus didengerin. Tapi kenapa peristiwa di Kalimantan Selatan di Sulawesi di Aceh, banjir kok disebut bencana gitu, bencana alam," kata Sujiwo Tejo seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Karni Ilyas, Minggu, 24 Januari 2021.

Menurutnya, sabda alam adalah istilah yang tepat karena alam hanya mencari keseimbangannya saja, tidak memberi bencana.

"Sabda Alam, karena mereka tidak memberi bencana kan. Alam itu cuma bergerak, menurut saya loh ya, mencari keseimbangan baru," kata Sujiwo Tejo.

"Kalau sebuah bukit dilongsorkan, keseimbangan barunya tanah longsor, kalau sebuah resapan di antara lain ditutup resapan air, cara keseimbangan barunya adalah banjir," sambungnya.

Baca Juga: Ketat Terapkan Protokol Kesehatan, Masyarakat Baduy Tak Pernah Catat Kasus Covid-19 

Jika usulan filosofis itu diterima, maka menurutnya harus ada pergantian nama di berbagai instansi atau lembaga. Termasuk istilah 'penanggulangan' menjadi 'penyelarasan'.

"Jadi dengan istilah baru, dari bencana alam ke sabda alam. Itu cara filosofinya beda semua. Bukan Badan Penanggulangan Bencana Alam, karena enggak bisa ditanggulangi, (tetapi) yang bisa diselaraskan, misalkan (jadi) Badan Penyelarasan Sabda Alam," kata Sujiwo Tejo.

Perubahan makna juga akan berubah dalam hal mitigasi, seperti istilah 'pengungsi' yang dinilai Sujiwo Tejo tidak tepat. 

"Jadi mitigasi itu bukan pengungsian, tapi mengembalikan ruang dan waktu kepada yang punya, yaitu alam. Nanti kalau sudah normal lagi, kita pinjam lagi ruang dan waktu kepada alam," kata Sujiwo Tejo.

Baca Juga: Salah Sangka! Tusuk Suami Setelah Lihat Fotonya dengan Wanita Lain, Ternyata Dirinya saat Muda 

Dalam pandangannya, Sujiwo Tejo tidak mempermasalahkan jika perubahan nama ini harus mengeluarkan anggaran lagi untuk membuat kop surat baru, plang nama baru, dan lainnya.

"Loh dari Departemen diubah jadi Kementerian, bisa. Kop surat berubah semua, plang-plangnya. Apa sih susahnya? karena ini esensial loh. (istilah) Bencana, menurut saya sorry, agak kurang ajar kepada alam," kata Sujiwo Tejo.

Dalam beberapa waktu lalu, bencana banjir di Kalimantan selatan sempat membuat isu seputar alih lahan hutan menjadi penyebab banjir di kawasan tersebut. Hal itu salah satunya dikatakan oleh organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).

Baca Juga: Penembak Jitu Resimen Inggris Berhasil Tewaskan Lima Anggota ISIS dengan Peluru Sekali Tembak 

"(istilah) Bencana ini kurang ajar. Wong yang gunduli (hutan) kita sendiri. Yang bikin tambang katanya, katanya loh ya, walaupun orang lingkungan beda. (ada yang mengatakan) Karena ini akibat cuaca, tapi Walhi dan lain sebagainya menyebut ini (terjadi) karena tambang dan lain sebagainya," kata Sujiwo Tejo.

Keheranan lainnya menurut Sujiwo Tejo ketika terjadi bencana, masyarakat yang diminta waspada.

Sementara jika betul terjadinya bencana alam karena alih fungsi kawasan hutan dan sebagainya, maka seharusnya sikap waspada dilakukan saat akan memberi izin kepada pihak yang akan mengelola, dengan memperhatikan kondisi lingkungan.

"Dan yang disuruh waspada itu rakyat, gimana coba? mestinya waspadanya kan sejak memberi perizinan-perizinan," kata Sujiwo Tejo.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club

Tags

Terkini

Terpopuler