Teringat FPI di Kala Bencana Alam, Musni Umar: Saya Memastikan Rakyat Sangat Butuh Kehadiran Mereka

26 Januari 2021, 06:30 WIB
Rektor Ibnu Khaldun, Musni Umar menyoroti kehadiran FPI dalam bencana alam. /Instagram/@musni_umar

PR BEKASI - Sosiolog sekaligus rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar mengatakan banjir, gempa, dan situasi yang sulit sekarang ini membuat pemerintah sendiri sulit menangani masalah bencana yang bertubi-tubi.

"Banjir terjadi di mana-mana. Hampir di seluruh Provinsi Kabupaten dan Kota itu terjadi banjir. Ada juga gempa bumi, dan situasi ini sulit," kata Musni Umar, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun kanal Youtube Musni Umar pada Senin, 25 Januari 2021.

Musni Umar menyampaikan bahwa kemampuan pemerintah juga sangat terbatas untuk menangani masalah bencana yang datang bertubi-tubi dan terjadi di berbagai daerah.

Baca Juga: 5 Tips Atasi Stres di Masa Pandemi, Meditasi jadi Salah Satunya

Di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan juga terjadi di Sumatera, serta termasuk di Jawa.

Dia menyatakan hal ini sebagai situasi yang sangat berat dan ketika terjadi musibah seperti sekarang ini maka masyarakat diminta untuk bergotong-royong.

"Jadi ini situasi yang sangat-sangat berat dan ketika terjadi musibah seperti ini maka kemudian masyarakat diminta untuk turun tangan bergotong-royong dan bersama-sama," ujar Musni Umar.

Dia menyebut pada posisi seperti itulah peran dari kehadiran Front Pembela Islam (FPI), organisasi masyarakat yang sudah dibubarkan, diperlukan.

Baca Juga: Tak Segan Lukai Korbannya dengan Senjata Tajam, Polisi Bekuk Komplotan Begal Motor di Bekasi

"Pada posisi inilah kita menyaksikan peran dari Front Pembela Islam (FPI) yang sudah dibubarkan, yang kemudian membentuk Front Persaudaraan Islam," ucapnya.

Ditambahkan Musni Umar bahwa masyarakat sendiri telah menyaksikan walau FPI sudah dibubarkan, rekening dibekukan, dan juga telah dilarang untuk memakai atribut FPI, tetapi mereka tetap turun membantu.

Dia menyebut hal itulah yang perlu diapresiasi dari organisasi tersebut.

"Tapi kita apresiasi mereka masih turun membantu masyarakat. Mereka urungan dan ada juga donatur yang menyalurkan kepada mereka, juga turun ke lapangan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah," katanya.

Baca Juga: Ternyata Masih Pelajar! Polisi Amankan Pelaku Begal di Bekasi

Musni Umar menjelaskan bahwa menurut pandangannya sebagai seorang sosiolog, dari perspektif yang dia melihat kinerja dari organisasi tersebut ketika  di lapangan dan terjadi musibah, kehadiran FPI di tengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan.

"Tapi menurut saya sebagai seorang sosiolog yang menyaksikan kinerja mereka di lapangan ketika terjadi musibah. Saya memastikan bahwa masyarakat sangat membutuhkan kehadiran mereka. Jadi adalah tidak benar kalau FPI ini tidak dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Disampaikannya sekali lagi bahwa walaupun rekening dari FPI telah dibekukan oleh PPATK karena ada sumber dana dari luar negeri tapi menurutnya yang terpenting adalah dana tersebut diperuntukan bagi dan untuk masyarakat.

Baca Juga: Bantah Kabar Sesat yang Beredar, Polri Ungkap Kondisi Kesehatan Terbaru Habib Rizieq

Dikatakannya dana tersebut diperuntukan bagi kepentingan masyarakat dan ketika menghadapi situasi seperti sekarang sangat diperlukan mobilisasi dana.

"Dana kalau ada yang diterima luar negeri atau dalam negeri saya kira tidak masalah. Selama diperuntukan untuk membantu rakyat," ucapnya.

Musni Umar mencatat bahwa dari waktu ke waktu selalu ada bantuan yang diterima dari luar negeri untuk kegiatan sosial, seperti ketika terjadi tsunami di Aceh, bantuan luar negeri itu mengalir ke dalam negeri.

"Jadi ini pelajaran yang sangat penting bahwa jangan pernah kita melawan, menolak, tidak mau menerima bantuan dari luar negeri termasuk pada organisasi-organisasi. Sejauh bantuan itu betul-betul digunakan untuk kemanusiaan," kata Musni Umar.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler