Balas Kritikan Teddy Gusnaidi ke AHY, Yan Harahap: Orang yang Kuliahnya DO Sok Ngajarin Lulusan Terbaik

3 Februari 2021, 05:46 WIB
Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap. /Instagram.com/@yanharahap/

PR BEKASI - Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap membalas kritikan Dewan Pakar PKPI Teddy Gusnaidi terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Yan Harahap mengatakan, Teddy Gusnaidi adalah orang yang kuliahnya dikeluarkan dari kampus atau drop out (DO) tapi berani mengajari seorang lulusan terbaik seperti AHY.

YAN Harahap pun merasa geli sendiri saat membaca cuitan Teddy Gusnaidi yang berusaha mengajari AHY tentang cara berpolitik.

Baca Juga: Sentil AHY Soal Isu Kudeta, Teddy Gusnaidi: Jadi Politisi Jangan Cengeng, Partai Bukan Perusahaan Keluarga!

"Orang yang kuliahnya DO, sok ngajarin seorang lulusan terbaik. Di situ kadang saya merasa geli," kata Yan Harahap, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @YanHarahap, Rabu, 3 Februari 2021.

Sebelumnya, Teddy Gusnaidi memberikan penjelasan soal Kongres Luar Biasa (KLB) yang disebut AHY sebagai cara para pelaku kudeta untuk merebut paksa kepemimpinannya dari Partai Demokrat.

"Gue ajarin lu ya @AgusYudhoyono. Pertama, KLB itu legal dalam partai, dan yang ikut KLB itu ya anggota partai tersebut, gak bisa orang luar," kata Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Heran Isu Kudeta Partai Demokrat Malah Dikaitkan dengan Jokowi, Guntur Romli: Ini Pansos atau Licik?

Teddy Gusnaidi pun menjelaskan bahwa penentu dari KLB itu adalah hasil suara anggota partai, sehingga artinya itu bukan kudeta, tapi kalah.

"Kedua, penentu suara itu anggota partai elu. Kalau mereka gak milih elu, itu bukan kudeta namanya, tapi elu kalah. Lu sebenarnya ngerti gak sih?," ujarnya.

Menurutnya, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY harus membaca dan memahami Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) partai.

Baca Juga: Dituduh Memanfaatkan Betrand Peto, Sarwendah: Kami Tak Pernah Mengambil Sepeser pun Penghasilan Anak-anak

"Di situ ada tugas dan kewajiban elu sebagai ketua umum, jika elu gak jalankan tugas dan kewajiban elu, maka para pemilik suara di partai berhak untuk mengadakan KLB untuk menggantikan elu. Masak hal mendasar begini elu gak paham?," kata Teddy Gusnaidi.

Oleh karena itu, menurutnya, apabila AHY mau tetap mempertahankan jabatannya, maka AHY harus melobi para pemilik suara agar jangan ada KLB.

"KLB itu adalah proses resmi, bukan kudeta. Elu takut gak dipilih, lalu merengek-rengek ke luar bahwa mau dikudeta? Laki-laki macam apa elu ini? @AgusYudhoyono," ujar Teddy Gusnaidi.

Baca Juga: Soroti Ramalan Hingga Kondisi Indonesia, Amien Rais: Saya Kira Bisa Sebabkan Runtuhnya Rezim yang Berkuasa

Lebih lanjut, Teddy Gusnaidi mengingatkan AHY agar tak menjadi politikus yang cengeng, pasalnya perebutan kekuasaan di dalam partai adalah hal yang biasa.

"Laki-laki dan politisi itu jangan cengeng, kalau cengeng ya jangan jadi politisi. Perebutan kekuasaan di internal itu hal yang biasa, mungkin pemilik suara tidak puas dengan kinerja elu. Hadapi, jangan merengek takut kehilangan posisi. Ini partai politik bukan grup WA yang Anda adminnya," tutur Teddy Gusnaidi.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler