PR BEKASI – Seorang ibu rumah tangga bernama Deljati Pamean (28) diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Diketahui, korban dianiaya saat berada di rumahnya di di Kampung Yulukoma, Distrik Bioga, Kabupaten Puncak, Papua pada Selasa, 16 Februari 2021.
Hal tersebut dikatakan oleh Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih saat dimintai keterangan pada Rabu, 17 Februari 2021.
Baca Juga: Hantaran Nikah Pria Ini Berisi Buku, Denny JA: Ini Peristiwa Unik yang Perlu Ditradisikan
Baca Juga: Wamenkuham Menilai Kasus Korupsi Dua Menteri Layak Dihukum Mati, KPK Angkat Bicara
Baca Juga: Ruhut Sitompul Yakin Jokowi Tak Mau Korbankan Rakyatnya dengan Pasal Karet UU ITE
"Memang benar pelaku penganiayaan diduga anggota KKB, namun dari kelompok mana masih dalam penyelidikan," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.
Diketahui, peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada siang hari pukul 13.00 WIT saat korban berada di rumah yang juga merangkap kios atau warung yang menjual aneka kelontong bersama Hendra Tennan.
Saat itu, korban sedang melayani pembeli yang akan berbelanja di kiosnya, lalu datang tiga orang, dua diantaranya menyatakan ingin berbelanja.
Sementara seorang lainnya berada di luar, dan salah seorang rekan pelaku menanyakan keberadaan suami korban yang dijawab sedang ke pasar.
Mendengar jawaban korban, kedua orang itu langsung masuk ke dalam kios dan menganiaya korban menggunakan parang.
Korban pun kemudian berteriak meminta tolong kepada warga, membuat Hendra Tenan yang juga tinggal di rumah tersebut keluar.
Baca Juga: Tendang Anak Kucing Bekali-kali Hingga Mati, Remaja Ini Malah Tertawa-tawa
Melihat saksi yang mengajar di SMAN 1 Bioga keluar dari kamarnya, kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah kali atau sungai kecil.
Korban kemudian dibawa oleh saksi ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Mantan Kapolres Yalimo, AKBP Saragih ketika ditanya tentang kondisi korban mengakui, saat ini kondisinya stabil, dan setelah mendapat perawatan diizinkan pulang.
Baca Juga: Minta KASN Hiraukan Laporan GAR ITB, PKS: Tak Berbasis Data dan Cenderung Fitnah
"Dari keterangan saksi, terungkap ketiga orang tersebut sempat mengancam memanah Pitter Mutung yang berprofesi sebagai guru, sehingga langsung masuk dan mengunci rumahnya," katanya.
Sebelumnya, diketahui aksi teror yang dilancarkan KKB Papua kembali menelan korban jiwa dari anggota TNI.
Korban merupakan prajurit TNI atas nama Prada Ginanjar Arianda (22) anggota Satgas Yonif R 400/BR.
Baca Juga: Debat Ketenagakerjaan 2021, Menaker: Permasalahan Itu harus Dilihat secara Komprehensif
Korban ditembak oleh KKSB di Pos peninjauan, di Kampung Mamba, Distrik Sugapa pada hari ini.
Dalam kejadian tersebut Korban ditembak oleh KKSB pada pukul 08.23 WIT, mengenai pinggang tembus ke perut.
Selain itu, KKB juga telah membuat surat pernyataan perang terhadap TNI dan Polri yang terungkap setelah aparat gabungan TNI-Polri melumpuhkan tiga anggota KKSB pada Senin, 15 Februari 2021.
Baca Juga: Kurangi Interaksi Langsung, Mulai 21 Mei 2021 Pengesahan STNK Dilakukan secara Online
Mereka diketahui berusaha merampas senjata aparat gabungan di Puskesmas Sugapa, Intan Jaya, Papua.***