Puluhan Liang Lahat Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Bambu Apus Tergenang

18 Februari 2021, 16:00 WIB
Liang lahat siap pakai di TPU Bambu Apus untuk jenazah pasien Covid-19 yang tergenang air hujan./ANTARA/HO-Dinas LH DKI /

PR BEKASI - Kepala Satuan Pelaksana TPU Bambu Apus, Koko menyampaikan bahwa kondisi di sebagian lahan lokasi dari tempat pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta Timur digenangi air hujan.

Seperti diketahui bahwa TPU Bambu Apus saat ini dijadikan rujukan pemakaman jenazah Covid-19, lantaran lokasi pemakaman khusus lain seperti TPU khusus Covid-19 di Jakarta seperti TPU Pondok Ranggon sudah penuh.

Disebutkan Koko lubang yang terisi genangan air hujan saat ini, merupakan lubang yang dipersiapkan untuk pemakaman jenazah dengan jumlah 30 titik.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Banyak Drama Soal Mobil Esemka, Sukiyat : Biar pada Pusing

Baca Juga: Cak Nun Ancam Turunkan Presiden, Refly Harun: Alangkah Bijaknya Kalau Jokowi Mau Introspeksi Diri

Baca Juga: 'Foto Tempelan' Ari Wibisono Jadi Polemik, Arbain Rambey Berikan Klarifikasi

"Liang lahat yang berisi air hujan itu seluruhnya yang sedang kita persiapkan untuk pemakaman jenazah. Jumlahnya sekitar 30 titik di blad 5," kata Koko seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 18 Februari 2021.

Lubang yang dipersiapkan itu disediakan terlebih dahulu oleh para petugas penggali kubur untuk mengantisipasi adanya jenazah yang akan dimakamkan nantinya.

Hal itu diharapkan dapat mempercepat proses pemakaman, agar ketika jenazah datang, liang lahat sudah siap dan proses pemakaman menjadi lebih cepat.

Baca Juga: Kota di Malaysia Tawarkan Uang Rp10 Ribu untuk Tiap Tikus yang Berhasil Ditangkap oleh Warga

Hingga kini disebutkan Koko, TPU Bambu Apus memiliki 40 petugas penggali kubur, namun begitu di karena jumlah pasien yang berdatangan dalam jumlah banyak, membuat petugas menjadi kewalahan.

Sehingga proses penggalian juga turut melibatkan alat berat jenis backhole loader untuk mempercepat proses penggalian liang lahat bagi jenazah pasien Covid-19.

"Tukang gali kuburan kita ada 40 orang, tapi kan mereka juga harus ada istirahat, sehingga dibantu alat berat dari Pemprov DKI," katanya.

Baca Juga: Demi Uang, Pria Turki Tega Dorong Istri yang Sedang Hamil ke Jurang Usai Berswafoto

Sejak dioperasikan, alat berat tersebut telah membuat puluhan liang lahat. Saat ini yang tersedia ialah sekira 30 liang lahat yang dipersiapkan dan dalam kondisi terbuka.

Karena itulah air hujan yang turun menyebabkan terkumpulnya air di liang lahat dan membuat genangan air di dalamnya. Terlebih jenis tanah di lokasi, disebutkan cukup sulit untuk menyerap air yang berada di permukaan.

"Namun karena kedatangan jenazah yang dikuburkan pun berkurang, sehingga saat terjadi hujan terisi air liang lahatnya. Sebab dibiarkan terbuka. Selain itu, tanahnya juga tergolong lengket sehingga air tidak mudah meresap ke dalam tanah," kata Koko.

Baca Juga: Heran dengan Kelakuan Kapolsek Bandung yang Terjerat Narkoba, Hinca Pandjaitan: Ini Terlalu Gila, Pecat!

Dijelaskan oleh Koko bahwa kontur lahan pemakaman TPU Bambu Apus adalah miring, lahan pemakaman ini pada sebelum dijadikan rujukan pemakaman jenazah Covid-19, merupakan tempat pemakaman umum.

TPU Bambu Apus memiliki lima blad pemakaman, namun 4 di antaranya dinyatakan sudah penuh, sehingga kini hanya menyisakan 1 blad saja.

"Yang blad 5 ini baru saja kita buka untuk menampung sekitar 100 jenazah. Tapi posisinya ada di lahan yang miring, jadi kalau hujan otomatis airnya mampir," kata Koko.

Baca Juga: Rusunawa Pemulung Bekasi dan Jakarta, Risma: KemenPUPR Sanggupi Bangun Dua Blok

Kini untuk air yang menggenang di dalam liang lahat, disebutkan Koko akan segera disedot dengan dua alat pompa, sehingga proses pemakaman nantinya tidak menjadi terhambat.

"Sebab kita punya dua alat pompa untuk menyedot genangan air di liang lahat sebelum jenazah kita makamkan." kata Koko.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler