Patahkan Ucapan Hasto, Christ Wamea Ungkit Era Kepemimpinan Tiga Kader PDIP: Banjir Tambah Parah

21 Februari 2021, 12:29 WIB
Tokoh Papua Christ Wamea (kanan) tanggapi sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) soal Banjir Jakarta era Anies Baswedan. /Kolase dari Youtube dan Twitter/PDIP Perjuangan dan @PutraWadapi

PR BEKASI - Tokoh Papua Christ Wamea sebut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berbicara ngawur dan tidak bermoral lantaran menyalahkan Gubernur Anies Baswedan terkait banjir di Ibu Kota DKI Jakarta.

Christ Wamea pun mengungkit era kepemimpinan kader PDIP sebelum Anies Baswedan yang dinilainya tidak mampu menyelesaikan masalah banjir di DKI Jakarta.

Bahkan lebih lanjut, Christ Wamea menyebut kondisi di era kepemimpinan tiga kader PDIP membuat masalah banjir semakin parah.

Baca Juga: Sudah Terendam Banjir, Sejumlah Rumah di Kemang Tertimpa Tanah Longsor Akibat Hujan Deras

Disebutkan oleh Christ Wamea bahwa DKI Jakarta pernah dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Djarot Saiful Hidayat.

Christ Wamea juga menyindir kegagalan Presiden RI Jokowi ketika telah resmi menjadi kepala negara RI yang berniat untuk bekerja sama dengan Ahok dan Djarot. Namun begitu Christ Wamea menilai banjir tetap tidak mampu diatasi.

"Tahun 2012-2017 DKI dipimpin oleh tiga kader PDIP Jokowi, Ahok dan Djarot. Pada tahun 2014 Jokowi jadi presiden lalu kerja sama dengan Ahok & Djarot untuk atasi banjir tapi tidak mampu juga, malah masalah  banjir tambah parah," kata Christ Wamea seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitternya, Minggu, 21 Februari 2021.

Tangkapan layar cuitan Christ Wamea Twitter.com/ @PutraWadapi

Baca Juga: Jakarta Dikepung Banjir, Hasto Kristiyanto Kritik Asumsi Anies Baswedan yang Sebut Air Masuk ke Bumi

"Hanya orang yang tak bermoral saja ngomongnya ngawur seperti Hasto," kata Christ Wamea menambahkan.

Seperti diketahui bahwa sebelumnya dalam program talkshow bertajuk Politik Hijau, dalam rangkaian kegiatan Cinta Ciliwung Bersih yang dilakukan oleh PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkit asumsi yang dinyatakan oleh Anies Baswedan saat masa kampanye Pilgub 2017 silam.

"Kalo bicara banjir Jakarta kan, sebagai sebuah kritik, karena sebuah asumsi yang salah bahwa air itu akan masuk ke bumi. Itu kan yang disampaikan pada saat kampanye," kata Hasto Kristiyanto.

Baca Juga: Atta Halilintar Panik Selamatkan Mobil-mobil Mewahnya dari Banjir: Lambo Gue Mau Tenggelam!

Dilanjutkan Hasto Kristiyanto dalam penjelasannya, bahwa seharusnya yang perlu menjadi perhatian dalam banjir di Jakarta ialah masalah penataan, seperti tata ruang hingga keberanian dalam mengambil keputusan.

Pembelajaran mengenai berbagai persoalan lingkungan, menurutnya selama ini telah dilakukan oleh pihaknya di PDI Perjuangan.

Seperti yang selama ini digerakkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang kerap mengajak para kader, termasuk seperti para kepala daerah dari PDIP untuk mengunjungi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Polisi Malaysia Tangkap 2 Pria Indonesia Usai Ancam Akan Bunuh Orang Aceh dan Minum Darahnya

"Beliau memberikan orientasi yang menyeluruh tentang perubahan iklim, kesadaran terhadap perubahan iklim tersebut, kenaikan muka air laut, yang harus mempengaruhi politik tata ruang kita, politik pertanian kita," kata Hasto Kristiyanto.

"Itu harus betul-betul memperhatikan aspek cuaca tersebut," ucap Hasto Kristiyanti menambahkan.

Dari kegiatan itu, menurut Hasto Kristiyanti mampu membuat para kepala daerah dari PDIP secara otomatis terbangun budaya merawat lingkungan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler