Anies Baswedan Dinilai Tak Serius Atasi Banjir, Giring Ganesha: Jangan Cuma Lempar Kesalahan pada Curah Hujan

22 Februari 2021, 05:38 WIB
Plt Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha mengkritik langkah Gubernur Anies Baswedan dalam menangani banjir. /Instagram.com/@giring/

PR BEKASI - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengkritik langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengatasi banjir di Jakarta.

Giring Ganesha menilai, banjir di Jakarta terjadi karena Anies Baswedan tidak punya rencana yang jelas untuk mengatasinya.

Pasalnya, menurut Giring Ganesha, selama ini Anies Baswedan hanya melempar kesalahan pada curah hujan yang tinggi dan banjir kiriman.

Baca Juga: Baru Pertama Kali Rumahnya Terendam Banjir, Irish Bella: Gila Parah Banget, Lantai Satu Udah Terendam Semua

Baca Juga: Dipolisikan Soal Wafatnya Ustaz Maaher, Novel Baswedan: Berlebihan, Justru yang Melapor Bisa Terancam Pidana

Baca Juga: 200 RT di Jakarta Terendam Banjir, Anies Baswedan: Curah Hujan Ekstrem Jadi Penyebab Banjir di Jakarta

"Mas Gubernur @aniesbaswedan, jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman," kata Giring Ganesha, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @giring, Senin, 22 Februari 2021.

"Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya," sambungnya.

Giring Ganesha juga mengatakan bahwa selama tiga tahun terakhir, Anies Baswedan tidak pernah serius mengatasi banjir Jakarta.

Baca Juga: Bantah Rumor Selingkuh Putrinya dan Ayus, Ayah Nissa Sabyan: Kalau Ada Gelagat yang Beda, Orang Tua Pasti Tahu

"Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta. Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan. Sementara normalisasi sungai dihapuskan," kata Giring Ganesha.

Selain itu, Giring Ganesha juga menyayangkan langkah Anies Baswedan ketika menjelang musim hujan, yang menurutnya tidak pernah terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

"Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai semua itu," ujar Giring Ganesha.

Baca Juga: Ada Perjanjian Tertulis Antara Sule-Lina, Teddy Terancam Dipolisikan Jika Tak Kembalikan Aset Rizky Febian

Giring Ganesha juga mengkritik kinerja Anies Baswedan dalam mengelola anggaran DKI Jakarta.

Menurutnya, selama ini Anies Baswedan telah menghamburkan anggaran DKI Jakarta untuk sesuatu yang tidak perlu.

"Anggaran Jakarta dibocorkan untuk hal-hal yak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga," ujar Giring Ganesha.

Oleh karena itu, Giring Ganesha menilai, Anies Baswedan tidak mampu menyusun prioritas kebutuhan DKI Jakarta.

Baca Juga: Sang Ayah Masih Tutup Pintu Komunikasi, Kalina Oktarani: Aku Cuma Mau Hidup Bahagia sama Vicky Prasetyo

"Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," kata Giring Ganesha.

Sementara itu, Anies Baswedan mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantisipasi prediksi cuaca ekstrim yang akan melanda Jakarta sampai 24 Februari 2021 mendatang.

Menurutnya, antisipasi tersebut terlihat dari kesiagaan dan kecepatan jajarannya dalam bergerak ketika terjadi curah hujan tinggi sehingga membuat banjir bisa segera surut.

Baca Juga: Disebut Sosok yang Dimusuhi Polisi, Novel Baswedan: Kalau Berbuat Baik, Pasti Dimusuhi Orang Jahat

"Alhamdulillah antisipasi itu sudah dilakukan dari kemarin. Atas izin Allah satu hari kering. Kenapa? Karena jajaran dalam posisi siaga. Jadi status siaganya sudah dari kemarin-kemarin," kata Anies Baswedan di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Minggu, 21 Februari 2021.

Tak hanya itu, Anies Baswedan juga menyebut bahwa pihaknya sudah mencatat kawasan mana saja yang berisiko diterjang banjir. Sehingga pompa hingga pengawasan bisa langsung dikerahkan.

"Sudah dari awal ditentukan RT-RT, RW-RW yang berisiko, sehingga begitu terjadi genangan, maka langsung pompa dikerahkan, tenaga dikerahkan, pengawasan dikerahkan," ujar Anies Baswedan.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler