Gunung Merapi Semburkan Awan Panas dan Lava Pijar 17 Kali dengan Jarak Luncur 1,7 Kilometer

1 Maret 2021, 15:45 WIB
Guguran lava pijar terlihat menuruni lereng Gunung Merapi dari wailayah Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Rabu malam, 24 Februari 2021. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) periode 25 Februari 2021 pukul 00.00-06.00 WIB terjadi 67 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-58 mm dan lama gempa 10-175 detik. /ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

PR BEKASI – Petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Heru Suparwaka merilis informasi terbaru mengenai status Gunung Merapi.

Dalam informasi resminya, Heru Suparwaka mengatakan bahwa pada Senin, 1 Maret 2021 sekitar pukul 4.25 WIB, Gunung Merapi menyemburkan awan panas dan lava pijar

Ia melaporkan bahwa lava pijar dan awan panas yang disemburkan oleh Gunung Merapi itu dengan jarak luncur mencapai 1,7 kilometer.

“Lava pijar teramati 17 kali pada pukul 00.00-06.00 WIB, dengan jarak luncur 1,7 kilometer mengarah ke barat daya,” tutur Heru Suparwaka, Senin, 1 Maret 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Investasi Miras adalah Cara Pemerintah Mengeksploitasi Local Wisdom

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini: Al Buat Andin Nangis di Depan Mama Rossa, Siapa Pembunuh Roy?

Adapun awan panas yang muncul ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 milimeter, selama 156 detik.

Sementara itu, telah terjadi gempa guguran sebanyak 61 kali dengan amplitudo 3-25 milimeter, dengan durasi 11-129 detik.

Kemudian, gempa embusan lima kali, dengan amplitudo 2-8 milimeter, durasi: 11-16 detik dan gempa hybrid atau fase banyak satu kali, amplitudo 7 milimeter, S-P 0,4 detik, selama sembilan detik.

Muncul asap kawah yang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang sampai tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah. Sementara anginnya bertiup sedang ke arah timur laut.

Baca Juga: Ultimatum Jokowi Izinkan Investasi Miras Dinilai Nekat 'Tantang' Allah, Amien Rais: Tolong Dipikir Kembali

“Suhu udara 13-19 derajat celcius, kelembaban udara 75-79 persen, dan tekanan udara 832-913 mmHg dan volume curah hujan 7 milimeter per hari,” ujarnya.

Menurutnya, untuk keadaan cuaca hari ini terpantau berawan dan mendung.

Sementara itu, pada 28 Februari 2021 lalu, cuaca di sekitar Gunung Merapi pada pukul 18.00-24.00 WIB terpantau berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur. Gunung Merapi dapat teramati dengan jelas dari Pos-pos Pemantauan Gunung Merapi.

Baca Juga: Kritik Investasi Miras, Rocky Gerung: Kearifan Lokal Dieksploitasi untuk Dijadikan Tambang Duit Pemerintah

Pada periode ini teramati 35 guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah barat daya (hulu Kali Boyong, Krasak, dan Sat).

Kejadian guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 39 milimeter dan durasi 127 detik.

Saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga (Level III). Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, yaitu pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dalam jarak maksimal 5 kilometer.

Sedangkan di luar daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: pmj news

Tags

Terkini

Terpopuler