Beri Peringatan atas Sikap Diam Mahfud MD, Andi Arief: Kalau Ada Pertumpahan Darah, Saya Sudah Ingatkan

5 Maret 2021, 12:46 WIB
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief. /Dok. Pikiran Rakyat

PR BEKASI - Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief memberi peringatan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, dengan mengatakan sikap diam Mahfud MD terhadap polemik yang terjadi pada Partai Demokrat, mungkin saja akan menimbulkan pertumpahan darah.

"Kalau ada pertumpahan darah, saya sudah ingatkan Prof @mohmahfudmd yang sampai pagi ini diam seribu bahasa," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @AndiArief_ID pada Jumat, 5 Maret 2021.

Sebelumnya, dia menyatakan Mahfud MD bersikap diam terhadap isu kudeta dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, dan segelintir mantan kader Partai Demokrat.

Dia menambahkan syarat untuk dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) adalah adanya persetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Kabar Baik! Calon Pengantin Akan Dapat BLT Rp3.5 Juta dari Program Kartu Prakerja

Baca Juga: Kaget Diberitakan Meninggal, Istri Pasha Ungu: Ya Allah, Serem Banget Ini, Kenapa Bikin Berita Hoax Gini Sih

Baca Juga: Kritik Aturan ASN Wajib Salat Subuh Berjamaah, Teddy Gusnaidi: Bahaya, Makin Banyak yang Ambil Peran Tuhan

"Prof @mohmahfudmd diam terhadap kudeta Pak Moeldoko dan segelintir mantan kader. Syarat KLB harus ada izin Ketua Majelis Tinggi Pak SBY," katanya.

Andi Arief menyatakan puluhan kader Partai Demokrat saat ini bermalam di kediaman SBY untuk menjaganya dan Ketua Umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Puluhan kader malam ini nginap di kediaman SBY menjaga beliau dan Ketum AHY, takut keselamatannya terancam. Pak Moeldoko gunakan jurus nekad,"cuit Andi Arief.

Andi Arief juga menyatakan adanya pembiaran dari pemerintah jika sampai KLB ilegal berhasil dilaksanakan.

Baca Juga: Cuti Bersama 12 Maret Ditiadakan, Wagub Ingatkan ASN Pemprov DKI Masuk Kerja

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengambil tindakan, dan menyebutnya terlalu lembek untuk membela demokrasi.

"Soal etika hargai mantan Presiden (SBY) yang lakukan kebenaran juga beku hatinya," katanya.

Dia pun menyatakan untuk tidak menyalahkan jika pada akhirnya mantan Presiden SBY akan berdemonstrasi di Istana.

"Jangan salahkan jika mantan Presiden demonstrasi di Istana dengan standar prokes," kicau Andi Arief.

Baca Juga: Jumat Berkah: Penjelasan Batasan Mertua Ikut Campur Dalam Rumah Tangga Menurut Islam

Sementara itu, akun Twitter Andi Arief yang lama sudah tidak dapat diakses, dan dia meminta pihak Twitter Indonesia untuk mengusut persoalan tersebut.

Dalam akun Twitter lamanya, dia menyatakan bahwa isu kudeta yang melibatkan nama Moeldoko dan sebagian kader Partai Demokrat bukan hanya sekadar desas desus.

Dia pun membeberkan hasil penemuan dari tim yang dapat membuktikan hal tersebut.

Bukti itu ditemukan di Hotel The Hill di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, ketika tim meminta informasi ke bagian resepsionis dan menanyakan kegiatan atas nama Partai Demokrat.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Video Menara Masjid di Palestina yang Ditembaki Tentara Israel, Simak Faktanya

Ternyata yang ada adalah kegiatan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia), yang dilaksanakan selama tiga hari dari Kamis sampai Sabtu.

Setelah meminta daftar nama yang hadir dalam pertemuan, tercantum sejumlah nama yang disebutkan sebagai dalang-dalang kudeta partai, yakni Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Alie, Darmizal, Max Sopacua, dan Moeldoko.

Rencananya adalah para tokoh kudeta tersebut akan hadir pada Jumat, sementara di lokasi tim bertemu dengan ajudan Jhoni Allen, Roy Simanjuntak, dan Ketua GAMKI Sumut Landen Marbun yang sedang meninjau lokasi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter @AndiArief_ID

Tags

Terkini

Terpopuler