PR BEKASI - Moeldoko dan Partai Demokrat tengah jadi sorotan publik saat ini.
Karena, Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum (ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Sejumlah pihak ikut menanggapi mengenai hal tersebut karena, dinilai cukup mengejutkan.
Termasuk mantan Menteri Olahraga di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo.
Baca Juga: Batal Menikah, Vicky Prasetyo Ungkapkan Komunikasi Kalina Ocktaranny dengan Sang Ayah Kurang Baik
Ia juga turut bersuara saat Partai Demokrat tengah dilanda kisruh saat ini.
KRMT Roy Suryo mengatakan bahwa seharusnya jajaran TNI AD turut merasa malu.
Karena, menurutnya, kelakuan mantan Jendral Moeldoko yang telah merebut Partai Demokrat dengan cara KLB.
Roy Suryo menganggap hal tersebut adalah sikap terwelu, sementara disisi lain Roy Suryo memuji sikap SBY yang telah memohon maaf dan bersikap ksatria.
Karena, lanjutnya, saat SBY menjabat sebagai Presiden telah mengangkat Moeldoko dengan jabatan yang strategis.
"Selain atau seharusnya TNI AD merasa malu memiliki Seorang Jendral yang berkelakuan Terwelu begitu," kata Roy Suryo sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2 pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Pak SBY juga telah memohon maaf karena dahulu yang telah mengangkatnya dalam berbagai Posisi dan Jabatan, sebagaimana diberitakan MantraSukabumi.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Jendral Moeldoko Jadi Ketum Versi KLB, Roy Suryo: Harusnya TNI AD Merasa Malu".
"Berani berkata maaf Ini adalah sikap Kesatria yang jarang ada sekarang, ini 3G : Gak Glonga Glongo," kata Roy Suryo menambahkan.
Dalam cuitannya Roy Suryo menulis Terwelu, sebagaimana diketahui terwelu atau tegalan adalah seekor binatang menyusui yang berukuran kecil.
Binatang menyusui ini termasuk ke dalam keluarga Leporidae. Terwelu bisa lari pada kecepatan 70 kilometer per jam.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Maret 2021: Robekan Baju Ditemukan, Akankah Aldebaran Temukan Andin?
Panjangnya antara 50 hingga 70 cm dan dengan berat tubuh 4 hingga 5 kilo gram.
Dalam cuitan sebelumnya, Roy Suryo mengunggah sebuah video saat pelantikan Jendral Moeldoko sebagai Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 di Istana Negara oleh Presiden SBY saat itu.
Dalam cuitannya tersebut Roy Suryo mengatakan bahwa sebagai bangsa jangan melupakan sejarah.
Karena sebuah bukti sejarah tidak bisa dihapus hanya dengan kata 4G.
"Sekali lagi JASMERAH, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sjarah," kata mantan Menpora.
"Ini video saat suasana di Istana Negara, tgl 30/08/13 saat Presiden saat itu pak @SBYudhoyono melantik @GeneralMoeldoko sebagai Panglima TNI.
"Sebuah Catatan Kehidupan yg tidak bisa dihapus hanya dengan kata 4G (Gua Gak Gerakin Garong) ????," kata Roy Suryo.
Roy Suryo pun menyindir cara, saat pihak panitia acara KLB menghubungi Moeldoko ditengah acara berlangsung.
Kembali ke soal Teknologi bahwa tak perlu hadir secara fisik ditempat manapun, sekarang mudah hadir secara Audio-Visual "live" seperti ini.
Tak harus mahal-mahal pakai SNG, pakai Jaringan 3G pun sudah bisa, apalagi sekarang sudah 4G (karena yang 5G ditunda).
Baca Juga: Annisa Pohan Meradang Lantaran Tak Terima sang Suami Ditendang dari Kursi Ketum Partai Demokrat
Tapi kalau akhirnyapun hadir, itu namanya 2G (Grusah Grusuh).*** (Fery Firmansyah/MantraSukabumi.Pikiran-Rakyat.com)