Tepis Kabar Miring Sudutkan Moeldoko, Jhoni Allen: Bapak Jenderal Tak Pernah Pikir Jadi Ketua Umum Demokrat

9 Maret 2021, 06:54 WIB
Jhoni Allen Marbun menepis kabar miring yang menyudutkan Moeldoko. /facebook / Jhoni Allen Marbun/

PR BEKASI - Partai Demokrat santer menjadi perhatian publik hingga sejumlah tokoh politik Tanah Air saat ini.

Dikabarkan bahwa Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi KLB Jhoni Allen Marbun mengungkapkan alasan para kader penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) mengajak Moeldoko menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.

Moeldoko juga dinilai oleh sejumlah pihak tidak seharusnya menjabat sebagai ketua umum (Ketum) Partai Demokrat dengan cara yang demikian.

Sejumlah pihak sangat menyayangkan adanya peristiwa tersebut yang terjadi di Partai Demokrat.

Baca Juga: Mbah Mijan Ungkap Prediksi Akhir Pandemi Covid-19 Berasal dari Tanda Alam Seiring dengan Jelang Bulan Ramadhan

Baca Juga: Ternyata Ada Sosok Jenderal Penting di Masa Penumpasan PKI Dibalik Keberanian AHY Saat Ini, Simak Kisahnya

Baca Juga: Menyesali Tindakannya, Ibunda Felicia Tissue: Bukan Nyerang Pak Jokowi sebagai Presiden

Namun, sejumlah pihak lainnya memberikan keterangan dukungan terhadap KLB dan Moeldoko.

"Bapak Jenderal, bapak haji Moeldoko tidak pernah berpikir menjadi Ketum Partai Demokrat. Kenapa saya katakan begitu? Karena kami lah yang datang meminang," kata Jhoni Allen kepada wartawan, Senin, 8 Maret 2021.

Ia menyatakan, Moeldoko merupakan sosok yang potensial untuk memimpin Partai Demokrat. Soalnya Moeldoko dinilai tidak memiliki kecacatan selama di dunia militer.

"Kenapa datang meminang? Karena kami melihat sosok Jenderal yang sangat potensial yang juga tidak ada cacat dalam perjalanannya mendapatkan bintang 4 dan cukup familiar," katanya.

"Bahkan kita melihat di dalam media elektronik pada saat beliau memimpin menjadi panglima sangat menghargai para prajurit-prajuritnya. Itu lah salah satu yang menjadi keinginan kami meminang Pak Moeldoko," katanya, menambahkankan.

Baca Juga: Klaim Alasan 'Kader Setia Demokrat' Paksa Gelar KLB, Marzuki Alie Ungkap Sejumlah Kejanggalan Sejak Tahun 2015

Ia pun menyatakan keterlibatan Moeldoko dalam KLB Demokrat tidak berkaitan dengan jabatannya di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Ia menyatakan, Moeldoko diinginkan menjadi Ketum PD karena kepribadiannya yang dinilai menghargai semua pihak, sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Moeldoko Terus Disudutkan, Jhoni Allen Berbusa-busa: Bapak Jenderal Tak Pernah Pikir Jadi Keta Umum Demokrat".

"Tidak ada kaitannya terhadap jabatan-jabatan pemerintahan walaupun tidak menafikan bahwa jabatan itu juga penting. Tetapi jabatan Pak Moeldoko di pemerintahan masih ada lagi, orang yang lebih jabatannya lebih tinggi kalau bicara soal jabatan. Tetapi lebih tinggi kepribadiannya, yang sangat simpati menghargai orang, bahkan menghargai bawahannya," katanya.

"Padahal beliau adalah seorang bintang 4, bintang yang tertinggi di dalam karir kemiliteran. Itu yang membuat kami bangga beliau mau akhirnya bergabung untuk menjadi Ketum Partai Demokrat pada saat KLB dilakukan di Sumatera Utara, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang," katanya, menyambungkan.

Sebelumnya, KLB PD versi Sumut memenangkan Kepala KSP Moeldoko sebagai Ketum PD. Moeldoko, yang datang ke arena, memberi sambutan berapi-api di hadapan peserta.

Baca Juga: Pemerintah Umumkan Tambahan 4 Kasus Varian Baru Covid-19 B 117, Ternyata Sudah Masuk Sejak 6 Januari

"Saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk bersama-sama berjuang untuk meraih kembali kejayaan Demokrat!" kata Moeldoko di lokasi KLB, The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat 5 Maret 2021.

"Tidak ada yang tertinggal. Semua kita bersatu padu, kita ajak semuanya. ini adalah rumah besar kita bersama," kata Moeldoko.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY datang ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Tujuan kedatangan AHY adalah ingin menyampaikan keberatan atas berlangsungnya acara yang diklaim sebagai kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Namun AHY belum memerinci bukti dan berkas apa saja yang dibawanya. AHY hanya datang sambil memegang sebuah berkas.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Lewat Uji Kompetensi Wartawan, PRMN Gandeng Dewan Pers dan PWI Susun Modul Bersama

Selain itu, ada berkas-berkas yang dibawa masuk ke Kemenkumham dan ditaruh dalam 2 boks besar berlogo PD.

"Saya hadir hari ini dengan niat yang baik untuk menyampaikan surat resmi kepada Menteri Hukum dan HAM dan tentu jajaran Kementerian Hukum dan HAM untuk menyampaikan keberatan agar Kementerian Hukum dan HAM menolak (hasil KLB Deli Serdang)," kata AHY di gedung AHU Kemenkumham, Jalan H R Rasuna Said, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin 8 Maret 2021. *** (Dicky Aditya/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler