Sepakat dengan Nadiem Soal Aksara Jawa, Prabowo: Jangan BanggaJadi Bangsa yang Hanya Bisa Kuasai Aksara Impor

23 Maret 2021, 20:03 WIB
Suryo Prabowo mendukung usulan Mendikbud Nadiem Makarim yang akan mendorong pelestarian aksara Jawa. /Twitter/@JSuryoP1

PR BEKASI – Ketua Tim Pelaksana Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Johanes Suryo Prabowo menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim kala menyampaikan bahwa aksara merupakan unsur pokok dari bahasa.

Nadiem Makarim memandang pelestarian aksara Jawa sebagai upaya mutlak untuk memperpertahankan eksistensi budaya Jawa di Tanah Air

“Pelestarian aksara Jawa harus dipandang sebagai langkah yang mutlak harus dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan kebudayaan Jawa,” kata Nadiem Makarim.

Hal tersebut disampaikan Nadiem Makarim saat memberikan sambutan dalam Kongres Aksara Jawa 1 secara luring dan daring di Yogyakarta, Senin, 22 Maret 2021.

Baca Juga: Bentuk Awan Serupai Orang Berdoa Hebohkan Warga Semarang, Warganet: Semoga Pertanda Baik 

Baca Juga: Dilarang Menangis Oleh Sang Ayah, Fikri Ceritakan Pertemuan Terakhirnya dengan Freddy Budiman

Baca Juga: Viral! Seorang Ibu Berpakaian Syar'i Doakan Siapa pun yang Zalimi Habib Rizieq Dihancurkan Allah

Johanes Suryo Prabowo sependapat dengan pernyataan Nadiem Makarim soal pelestarian aksara Jawa.

Bahkan tak cuma aksara Jawa, seluruh aksara daerah-daerah di Nusantara wajib dilestarikan.

Setuju, aksara asli daerah-daerah di nusantara pun juga wajib dilestarikan,” kata Johanes Suryo Prabowo sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com Twitter @JSuryoP1, Selasa, 23 Maret 2021.

Menurut Johanes Suryo Prabowo, jangan sampai kita bangga menjadi bangsa yang bisa menguasai aksara asing, tetapi tidak bisa mampu menggunakan bahasa dan aksara yang jadi warisan leluhur.

Baca Juga: Ramai Soal Catur Usai Dewa Kipas Lawan GM Irene, UAS: Mazhab Hanafi Haramkan Catur 

Jangan bangga jadi bangsa yang bisa berbahasa dan menguasai Aksara impor, tetapi gak bisa menggunakan bahasa dan aksara warisan leluhur,” kata Johanes Suryo Prabowo.

Nadiem Makarim menyadari bahwa saat ini aksara Jawa harus bertahan dengan susah payah di dunia yang telah didominasi oleh aksara latin.

Menurutnya, perkembangan teknologi informasi yang pesat pun secara umum mengukuhkan dominasi tersebut sehingga menyudutkan aksara Jawa.

Hal ini dapat terlihat dari penggunaan aksara latin di sebagian platform aplikasi.

“Aksara Jawa bersusah payah bertahan di tengah aksara latin yang kita gunakan sehari-hari,” kata Nadiem Makarim.

Baca Juga: [Hoaks atau Fakta] Benarkah Bantuan Sembako Jabar 2021 Berjalan Buruk?, Simak Faktanya 

Selain itu, Nadiem Makarim menilai masyarakat Jawa kini cenderung memakai Bahasa Indonesia sebagai percakapan sehari-hari-hari yang akhirnya membuat aksara Jawa kian ditinggalkan oleh penuturnya.

Oleh karena itu, Nadiem Makarim mengatakan bahwa konservasi budaya lokal dengan memanfaatkan teknologi menjadi salah satu strategi pemajuan sekaligus pengarusutamaan kebudayaan yang harus dimanfaatkan Kemendikbud.

“Kami menyambut baik Kongres Aksara Jawa yang salah satunya membahas strategi integrasi aksara Jawa ke dalam platform digital,” ujar Nadiem Makarim.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler