Filler Payudara Dinyatakan Berbahaya, Dokter: Banyak Efek Samping yang Dapat Berakibat fatal

27 Maret 2021, 15:53 WIB
Ilustrasi bahan untuk implan payudara. /Reuters /

PR BEKASI – Saat ini, banyak wanita yang rela mengeluarkan uang tak sedikit uang serta rela melalui proses yang menyakitkan untuk mendapatkan kecantikan yang mereka idamkan, salah satunya adalah filler payudara.

Tindakan filler payudara sendiri adalah salah satu metode untuk membesarkan payudara dengan cara menyuntikan hyaluronic acid (asam hialuronat).

Namun, bagi anda yang akan melakukan filler payudara sebaiknya dipikirkan kembali dan membatalkannya.

Pasalnya, metode filler payudara ini menurut para ahli sangat berbahaya dilakukan bila ditinjau dari sisi medis.

Baca Juga: Peringatan Earth Hour 2021 sebuah Momen Kepedulian Terhadap Alam

Baca Juga: Soal Impor Beras, Jokowi Pastikan Tidak Akan Impor Beras Hingga Juni 2021

Baca Juga: Sidang Offline Habib Rizieq Diwarnai Ricuh, Ahmad Sahroni Minta Sidang Kembali Digelar Online

Hal tersebut dikatakan oleh Pakar kesehatan bidang anti-aging lulusan Universitas Udayana, dr. Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM) dalam siaran persnya, Sabtu, 27 Maret 2021.

Dia menganjurkan para kaum hawa tidak pernah melakukan tidak tersebut meski dengan tawaran harga terjangkau sekalipun.

"Filler payudara sendiri, faktanya sudah dilarang di negara eropa dan amerika yang dikenal pengobatan medisnya sudah sangat maju," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dirinya juga menambahkan tindakan filler payudara dapat menimbulkan berbagai efek samping yang dapat berakibat fatal bagi tubuh.

"Alasannya, akan timbul efek samping yang berakibat fatal jika seseorang melakukan tindakan tersebut," katanya.

Efek samping yang bisa timbul, pembengkakan dikarenakan infeksi hingga terjadi penyumbatan pembuluh darah ke jantung dan otak yang mengakibatkan kematian.

Baca Juga: Aurel Pilih Dubai untuk Honeymoon, Ashanty: Itu Pertama Kali Dia ke Luar Negeri Tanpa Kita

Di sisi lain, filler payudara bisa menganggu pemeriksaan USG payudara apabila seorang wanita ingin melakukan medical check up atau screening tumor di dalam tubuhnya.

"Hal itu bisa terjadi karena adanya jaringan asing yang masuk ke dalam tubuhnya, dan bahan baku filler payudara ini di Indonesia non-available dan non-registrasi," katanya.

Pemilik dari Cyn Clinic tersebut tersebut bahkan mengatakan FDA yang merupakan BPOM Amerika sampai saat ini masih belum menyetujui tindakan filler payudara ini.

Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan ada pasien bernama Cynthia yang meminta dilakukan tindakan ini.

Namun, permintaan Cynthia tersebut telah ditolak karena alasan berbahaya bila tindakan tersebut dilakukan.

Filler payudara sendiri beberapa waktu lalu sempat menjadi bahan perbincangan publik setelah salah satu selebgram mengaku mengalami malpraktek treatment filler payudara oleh oknum dokter.

Dirinya pun berharap masyarakat tidak ada ang menjadi korban dan tergiur lagi untuk melakukan tindakan tersebut.

"Dengan kasus ini, saya berharap tidak ada korban lagi. Masyarakat Indonesia menjadi bijak dalam mengambil treatment untuk dirinya," katanya

"Dan tidak tergiur untuk filler payudara, apalagi dengan embel-embel harga terjangkau sekalipun." sambungnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler