Penyelidikan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Tak Langsung Diumumkan, Mahfud MD Berikan Penjelasan

28 Maret 2021, 21:04 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD berikan penjelasan dan minta masyarakat untuk memaklumi soal hasil penyeldikan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tak langsng diumumkan. /Youtube.com/@kemenkopolhukam

PR BEKASI – Seluruh masyarakat termasuk sejumlah tokoh di Tanah Air mengutuk aksi teror bom bunuh diri dengan alasan apapun.

Seperti diketahui bahwa pada Minggu, 28 Maret 2021 pagi tadi telah terjadi peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katredal Makassar, Sulawesi Selatan.

Sementara itu, para korban pun sudah mulai di evaksuasi sejak tadi siang.

Hingga saat ini peristiwa tersebut masih dilakukan penyelidikan secara mendalam oleh petugas terkait.

Baca Juga: Akui Pernah Pinjamkan Uang Rp1 Miliar untuk Ruben Onsu, Ivan Gunawan:Dia Langsung Balikkin 3 Hari

Baca Juga: Akui Pernah Pinjamkan Uang Rp1 Miliar untuk Ruben Onsu, Ivan Gunawan:Dia Langsung Balikkin 3 Hari

Baca Juga: Ada Anggota Demokrat Kubu Moeldoko Sebut Habib Rizieq Stress, Yan Harahap: Sungguh Tak Pantas, Kasar

Selanjutnya, Menkopolhukam RI, Mahfud MD meminta masyarakat maklum jika aparat tidak dapat bergerak cepat dalam mengungkap kasus terorisme.

Mahfud MD juga mengatakan gal tersebut termasuk dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Mahfud MD menegaskan bahwa dalam menjalankan tugasnya mengungkap jaringan teroris terkait bom di Gereja Katedral Makassar, aparat penegak hukum harus berhati-hati.

Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam Konferensi Pers Menkopolhukam terkait Peristiwa Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret 2021.

Mahfud MD menekankan bahwa Pemerintah mengutuk keras peristiwa ledakan bom di Gereja Katedral, Minggu 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30 WITA, yang melukai 20 orang warga.

Baca Juga: Pengacara: Habib Rizieq Minta Semua Kerumunan di Indonesia Diproses Hukum atau Ia Dibebaskan

Baca Juga: Tsamara Amany: Mau Sampai Kapan Ada Warga Negara yang Ketakutan Ketika Beribadah di Rumah Tuhan?

Sementara terkait pelaku bom di Gereja Katedral Makassar, Mahfud MD mengatakan dua orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri, dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian terkait pengungkapan jaringan terorisme dari kasus bom di Gereja Katedral Makassar tersebut, Mahfud MD pun meminta masyarakat memaklumi jika hal itu tidak dapat dilakukan dengan cepat.

“Kami mohon permakluman masyarakat, artinya masyarakat harus maklum jika aparat penegak hukum atau lembaga-lembaga yang ditugaskan untuk menghadapi masalah-masalah terorisme ini harus berhati-hati,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Kemenko Polhukam RI.

Baca Juga: Dicari Wali Kota Semarang, Bocah SD Ini Pilih Jadi Fotografer: Selagi Masih Bisa Berdiri, Ngapain Ngemis

Baca Juga: Sedih Masih Ada Orang yang Merasa Suci dan Paling Beriman, Tsamara Amany: Jangan Pernah Berlagak Sebagai Tuhan

Mahfud MD mengatakan bahwa dalam menangani kasus terorisme, termasuk kasus bom di Gereja Katedral Makassar, aparat penegak hukum memang harus benar-benar berhati-hati.

“Jadi masyarakat tidak usah buru-buru, kok belum diumumkan, kok belum ditangkap, kok belum diungkap jaringannya, dan sebagainya,” ujarnya.

Mahfud MD pun menjelaskan bahwa dalam melakukan aksinya, teroris dan aparat tentu saja berbeda, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Aparat Perlu Waktu untuk Ungkap Jaringan Pelaku Bom di Gereja Katedral Makassar, Mahfud MD: Mohon Maklum".

“Karena saudara, teroris dan aparat itu beda. Teroris itu melakukan serangan tanpa aturan hukum, dia mudah saja menyerang. Tetapi kalau aparat itu ada aturannya, tidak boleh sembarang menangkap, tidak boleh sembarang mengumumkan,” katanya.

Mahfud MD mengungkapkan jika aparat menangkap dan mengumumkan pelaku yang salah, hal itu dapat berakibat kepada orang yang dituduh sebagai pelaku beserta keluarganya.

“Karena kalau menangkap dan mengumumkan, tiba-tiba salah, itu yang menjadi korban, yang bersangkutan dan keluarganya itu bisa menjadi korban isolasi masyarakat, dan sebagainya. Sehingga tidak bisa asal menangkap, dan tidak bisa asal tuduh,” katanya.

Meski begitu, Mahfud MD menegaskan bahwa Pemerintah dan aparat yang bertugas akan berusaha bekerja secepat-cepatnya dalam mengungkap kasus terorisme, termasuk kasus bom di Gereja Katedral Makassar.

“Tetapi, pemerintah atau aparat yang ditugaskan menghadapi masalah-masalah terorisme ini, itu sudah mempunyai SOP untuk bekerja secepat-cepatnya, agar masyarakat tidak terlalu lama menyampaikan pertanyaan-pertanyaan,” ujarnya.

Sementara terkait apakah peristiwa ledakan bom di Gereja Katedral Makassar berhubungan dengan penangkapan teroris sejak Januari lalu, Mahfud MD mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan hal itu.

“Belum dikaitkan ke sana, jadi belum dikaitkan dengan penangkapan-penangkapan lain sebelumnya, sekarang kita mau ungkap dulu jaringannya siapa? Pelakunya siapa? Baru nanti dianalisis,” kata Menkopolhukam.*** (Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler