Hasil KLB Deli Serdang Ditolak Kemenkumham, Andi Malarangeng Berikan 3 Opsi untuk Moeldoko

5 April 2021, 07:22 WIB
Andi Mallarangeng yang berikan Moeldoko tiga opsi usai Kemenkumham tolak hasil KLB Deli Serdang, 5 Maret 2021. /YouTube Andi Mallarangeng Channel

PR BEKASI - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng memberikan tiga opsi untuk Moeldoko pasca hasil KLB Deli Serdang 5 Maret 2021 ditolak oleh Kemenkumham.

Namun dari tiga opsi tersebut, Andi Mallarangeng meminta Moeldoko tidak mengambil opsi ketiga yang diberikannya.

Hal tersebut disampaikannya melalui kanal YouTube Andi Mallarangeng Channel.

"Opsi ketiga hasilnya juga pasti tidak akan berhasil," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Andi Mallarangeng Channel, Minggu, 4 April 2021.

Baca Juga: Ditemukan Barang Bukti 25 Kg Ikan, Bakamla Amankan Kapal Asing Berbendera Vietnam di Laut Natuna

Baca Juga: Jawab Isu Pernikahan Aurel-Atta, dr. Tirta: Mau Digoreng? Event Kapan Mulai Kalau Digoreng Terus

Baca Juga: Jadwal Lengkap SIM Keliling Kota Bekasi April 2021, Cek Syarat dan Lokasinya

Andi Mallarangeng memberikan tiga opsi kepada Moeldoko. Opsi kesatu adalah kepala KSP itu harus mundur dari KLB Deli Serdang.

"Moeldoko dengan ini mengatakan bahwa dia mundur dari KLB Deli Serdang," ucapnya.

Menurutnya, Moeldoko terhasut oleh para kader dan mantan kader Partai Demokrat yang meyakinkannya bahwa KLB tersebut akan berhasil.

Sebagai alasannya, Andi Mallarangeng menyarankan Moeldoko untuk mengucapkan hal ini, "Ya saya ditipu oleh orang-orang ini."

Karena, sambung Andi, Moeldoko pasti didekati oleh kader dan eks kader Demokrat yang meyakinkan dia bahwa seluruh Indonesia akan mendukung mantan Panglima TNI tersebut.

Baca Juga: Bandingkan Kerumunan HRS dan Atta-Aurel, Christ Wamea: Kalau Dihadiri Jokowi Bukan Pelanggaran, Sangat Adil

"Kenyataannya kan ternyata tidak, jadi Moeldoko bisa saja mengeklaim dirinya ditipu oleh orang-orang ini," ujar Andi Mallarangeng.

"90 persen dari pengurus DPD dan DPC, ketua-ketuanya itu berada dan loyal pada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono. Itu bisa jadi alasan, exit strategy bagi Moeldoko untuk mengundurkan diri dari KLB abal-abal itu," sambungnya.

Kemudian, opsi kedua, ungkap Andi Mallarangeng, Moeldoko bisa membuat partai baru dengan modalnya, yakni pendukung-pendukungnya yang ada di KLB Deli Serdang kemarin.

"Katanya sudah bikin struktur partai dan sebagainya, ya itu modal untuk membuat partai baru," ucapnya.

Baca Juga: Pernikahan Atta-Aurel Dipublikasikan oleh Akun Resmi Sekretariat Negara, Ernest Prakasa: Menurut Gue sih Aneh

Jika hal tersebut dilakukan, dirinya yakin pasti tidak ada kegaduhan dan keributan lagi ke depannya.

Lalu yang terakhir, yakni opsi ketiga, sambung Andi Mallarangeng adalah menuntut ke pengadilan terkait penolakan Kemenkumham.

Dirinya mengungkapkan, kalau opsi ketiga ini yang Moeldoko pilih, maka sebagai orang yang menamakan dirinya Ketua Umum Partai Demokrat KLB Deli Serdang, Moeldoko harus menuntut kepada Menkumham Yasonna Laoly.

"Menuntut kepada Menkumham dengan tanda tangan Moeldoko, nah jangan lupa Moeldoko ini masih tetap sebagai kepala KSP sehingga akan menjadi lucu karena dia akan menuntut koleganya dalam pemerintahan yaitu Yasonna Laoly sebagai Menkumham," tuturnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Pedagang Daging Sapi di Bekasi Akui Sepi Pembeli

Ini menjadi lucu menurutnya, karena Moeldoko akan menuntut koleganya dalam satu kabinet.

"Jadi ini kira-kira apa kata dunia lah," ucapnya.

Sekali lagi, sambung Andi Mallarangeng, opsi kesatu mengundurkan diri dari KLB Deli Serdang sudah pasti menurutnya aman dan damai begitu juga dengan opsi kedua.

Namun jika opsi ketiga yang diambil, dirinya yakin kekisruhan Demokrat akan tetap terus berlanjut ke depannya untuk waktu yang tidak sebentar.

Baca Juga: Ada 3 Kesamaan Karakter dari Dua Terduga Teroris, Putri Gus Dur: Kegelisahan Mereka Dieksploitasi oleh Oknum

"Opsi tiga masih akan terus berlanjut berarti di pengadilan. Maka yang akan dilihat juga adalah kelengkapan syarat-syarat administrasi tersebut," ujar Andi Mallarangeng.

"Hasilnya juga pasti tidak akan berhasil karena itu ini hanya buang-buang waktu, buang-buang energi dan membuat kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu di negeri ini," sambungnya.

Maka dari itu, Andi Mallarangeng menyarankan Moeldoko untuk mengambil opsi kesatu dan kedua demi kebaikan bersama.

"Saran saya yang terbaik mudah-mudahan beliau mau mendengar, adalah opsi satu atau opsi dua dan itu pasti aman dan damai. Kita bisa melanjutkan kehidupan kita masing-masing," tutup Andi Mallarangeng.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler