PR BEKASI - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku akan mempercayai tindak-tanduk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika melakukan hal yang dimintanya.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa sosok Ferdinand Hutahaean kerap bertentangan dengan Anies Baswedan, apalagi jika menyangkut soal korupsi.
Namun kali ini, Ferdinand Hutahaean menyebut akan mempercayai Anies Baswedan jika Gubernur DKI Jakarta itu bisa menjelaskan secara detail, pertama soal dana Formula E yang menghilang.
"Anies, pesan saya lebih bagus untuk menunjukkan bahwa Anda itu memang komitmennya kuat untuk pemberantasan korupsi, coba pertama sekali jelaskan uang Formula E yang triliunan itu sebetulnya kau kirim ke mana aja sih," ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube resminya, Minggu, 11 April 2021.
"Kau transfer ke mana, coba kau tunjukkan ini buktinya gitu, saya transfer ke rekening sekian, senilai sekian. Itu caranya membuktikan bahwa anda anti korupsi," ucap Ferdinand Hutahaean.
Seorang pemimpin itu, kata Ferdinand Hutahaean, yang dinilai adalah bukti konkret kinerjanya, bukan mulut apalagi lidahnya yang hanya berkata-kata tapi ternyata omong kosong.
"Berhentilah bermain omong kosong, yuk mulai konkret, jelaskan dana Formula E dan DP rumah nol persen. Itu akan membuatmu dipercaya rakyat, bukan main KPK-KPKan begini, itu mainan anak kecil," tuturnya.
Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean mengaku tidak setuju dengan keputusan Anies Baswedan yang baru saja membentuk KPK Ibu Kota karena ia yakin itu bukan cara yang efektif untuk memberantas korupsi.
"Korupsi itu diberantas dengan cara seorang pemimpin mengendalikan penggunaan anggaran di daerahnya, menempatkan anggaran-anggaran, uang rakyat itu untuk kepentingan rakyat, untuk kebutuhan rakyat, dan memonitor serta mengontrolnya," ucapnya.
Baca Juga: Lakukan 1 dari 5 Olahraga Ini, Dijamin Berat Badan Anda Turun Drastis!
Sehingga, sambung Ferdinand Hutahaean, penggunaannya tepat sasaran, benar, dan tidak menyimpang.
"Bukan dengan menciptakan sebuah lembaga, lembaga-lembagaan, mirip mobil-mobilan, dan odong-odong yang namanya KPK-KPKan. Tidak seperti itu mengurus daerah apalagi mengurus negara," tuturnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan membentuk KPK Ibu Kota guna mencegah korupsi di lingkungan Pemprov DKI.
KPK Ibu Kota ini, kata Anies bertugas untuk membantu dirinya dalam mengawasi, memantau, dan mencegah korupsi.
“KPK Ibu Kota bertugas untuk membantu Gubernur di dalam mengawasi, dalam memantau praktik-praktik yang terjadi di DKI, yang harapannya melakukan pencegahan," kata Anies, Kamis, 8 April 2021.
"Dan bila terjadi masalah, maka kita bisa menindak dengan cepat dan akan terus-menerus melakukan peningkatan atas sistem kita,” ucap Anies Baswedan.***