Usul Lima Menteri untuk Direshuffle, Relawan Jokowi: Kinerja Mereka di Kementerian Tidak Cukup Baik

14 April 2021, 12:20 WIB
Ketua Relawan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer mengusulkan lima menteri untuk direshuffle karena tidak memiliki kinerja yang cukup baik. /Instagram.com/@immanuelebenezer

PR BEKASI - Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer mengusulkan lima nama menteri yang dinilai pantas untuk direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran tidak memiliki kinerja yang cukup baik.

Immanuel Ebbenezer mengatakan, kelima menteri tersebut adalah, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Kominfo Johnny G Plate.

Hal itu disampaikan Immanuel Ebenezer saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Jokowi Bongkar Menteri Lagi?".

Baca Juga: Soal Sertifikasi Penceramah, Fadli Zon: Jangan Sampai Jadi Alat Sensor Bagi Mereka yang Kritis

"Kelima nama ini, menurut kita, duduk di kementerian tapi tidak memiliki kinerja yang cukup baik," kata Immanuel Ebenezer, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Rabu, 14 April 2021.

"Kita mengkritisi berkali-kali dan memberi masukan agar orang-orang yang tidak memiliki visi dan misi yang sama dengan presiden, lebih baik keluar," sambungnya.

Menurutnya, sejak awal Presiden Jokowi sudah membuat pernyataan bahwa menteri tidak boleh punya visi dan misi sendiri, semua harus mengikuti visi dan misi presiden.

Baca Juga: Fadli Zon Ingatkan BUMN Jangan Rekrut Buzzer, Irma Suryani: Itu Gak Benar, Jangan Menuduh-nuduh!

"Nah kenapa lima nama ini keluar, pertimbangannya karena kita lihat Pratikno, Lutfi, Sofyan Djalil, Yasin Limpo, dan Johnny G Plate, mereka secara kinerja tidak begitu bagus. Ini di luar harapan," kata Immanuel Ebenezer.

"Apalagi Pratikno berkali-kali melakukan kecerobohan-kecerobohan yang akhirnya membuat presiden menjadi bahan olok-olokkan di publik," sambungnya.

Menurutnya, beberapa kecerobohan Pratikno itu adalah terkait pernyataan pasal Omnibus Law yang salah ketik. Lalu persoalan Perpres Miras, dan pernyataan soal impor beras yang menyebut Jokowi tidak impor beras selama tiga tahun, padahal faktanya tidak demikian.

Baca Juga: Kajian Ramadhan PT PELNI Dibatalkan karena Radikal, Irma Suryani: Itu Fitnah, Jangan Digoreng-goreng!

Oleh karena itu, Immanuel Ebenezer mengusulkan lima nama menteri untuk segera direshuffle dari kabinet Indonesia Maju, karena dia menyakini usulannya tersebut lebih objektif.

"Iya, kita merekomendasikan agar kelima ini dicopot, dengan pertimbangan-pertimbangan yang kita lihat," ujar Immanuel Ebenezer.

"Kalau kita sebagai pendukung presiden, kita lebih objektif, karena kita tidak punya kepentingan untuk menjadi menteri apalagi menaruh-naruh orang atau menggadang-gadang orang untuk menggantikan semua orang itu," sambungnya.

Baca Juga: Arie Untung Sebut Raja Salman Bawa Tangga untuk Jauhi Riba, Gus Nadir: Keliru, Itu Protokol Tetap Raja

Meski demikian, Immanuel Ebenezer menegaskan bahwa keputusan untuk mengganti menteri adalah hak prerogatif presiden.

"Walaupun betul persoalan penempatan menteri itu hak prerogatif presiden. Kita tidak mungkin mengintervensi, tapi kita punya hak untuk memberi masukan pada presiden untuk mengganti beberapa menterinya," kata Immanuel Ebenezer.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler