Rocky Gerung: PPP dan PKS Mengalami Dilema karena Kekuasaan Memusuhi Politik Islam

16 April 2021, 10:55 WIB
Pengamat politik Rocky Gerung sebut PPP dan PKs alami delema karena kekuasan memusuhi politik Islam seiring adanya isu reshuffle kabinet. /YouTube/Rocky Gerung Official

PR BEKASI - Menjelang reshuffle kabinet jilid II, jajaran pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) beberapa hari yang lalu menyambangi markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Menurut pengamat politik Rocky Gerung, tindakan PPP untuk menyambangi PKS yang notabenenya adalah partai oposisi tersebut telah mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

DIa berpendapat bahwa pertemuan tersebut juga ada kaitannya dengan sikap pemerintahan saat ini yang terkesan tidak pro kepada politik Islam.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 16 April 2021: Identitas Reyna Akhirnya Terungkap, Akankah Andin Kembali pada Nino?

"Saya melihat bahwa baik PPP maupun PKS itu mengalami dilema sebagai partai berbasis Islam. Menganggap bahwa secara umum sebetulnya kekuasaan ini memusuhi politik Islam," ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat, 16 April 2021.

Karena itu, sambung Rocky Gerung, mereka mulai sadar bahwa partai Islam di koalisi pemerintahan hanya sebagai hiasan dan dimanfaatkan saja.

"Dia hanya dimanfaatkan supaya ada portofolio Islam di dalam kabinet tapi basisnya kan gak begitu itu. Jadi ini semacam dressing dari salad yang sebetulnya isinya diracik bukan dengan keinginan dari partai-partai Islam itu," ungkapnya.

Baca Juga: Waspada Imun Melemah, Ini 6 Tips Mudah Memperkuat Imunitas Selama Puasa di Masa Pandemi Covid-19

Jadi, kata Rocky Gerung, partai Islam di dalam koalisi pemerintahan sebenarnya hanya berperan sebagai pelengkap saja.

Dalam keadaan krisis legitimasi saat ini, menurutnya, mereka yang disebut partai Islam, seperti PPP dan PAN menganggap terdapat kesempatan dan momentum terbuka untuk mengkonsolidasi partainya.

"Misalnya PPP pergi ke PKS, kan PKS itu oposisi, jadi Istana mengunjungi oposisi itu. Itu sinyal yang bagus juga," ucapnya.

Baca Juga: Hehamahua Pantas Dipolisikan, Ferry Koto: Nanti Kalau Diproses Pidana, Teriak-Teriak Kriminalisasi

Namun, Rocky Gerung belum 100 persen yakin, apakah PPP ingin bergabung dengan oposisi atau malah mengajak PKS untuk bergabung dengan pemerintahan.

"Tinggal kita lihat apakah PPP mau membujuk oposisi masuk ke Istana atau PPP mau bergabung dengan oposisi," tutup Rocky Gerung.

Perlu diketahui, pertemuan petinggi PKS dan PPP memunculkan wacana poros partai Islam pada 2024. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) piun menyambut baik hal ini dan berharap poros partai Islam tak hanya berhenti sebagai wacana.

PKB mengaku tidak menutup kemungkinan untuk bergabung ke poros partai Islam pada 2024. PKB pun menunggu wacana ini digagas serius.

Baca Juga: Usut Derek Liar Berujung Pemerasan, Polda Metro Jaya Bakal Lakukan Tindakan Tegas Ini

Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketum PPP Suharso Monoarfa juga diketahui sebelumnya bertemu. PKS dan PPP membuka peluang membentuk poros partai Islam pada Pemilu 2024.

"Itu ide bagus. Why not? PKS prinsipnya adalah partai yang visinya rahmatan lil'alamin. Kita ingin menyambut siapa pun yang ingin bergabung dengan kita dan kita akan menyatukan kerja sama besar kita untuk keumatan maupun dari yang lain. Jadi sangat mungkin," ujar Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi.

Hal itu disampaikannya saat ditanya soal kemungkinan PPP dan PKS membentuk poros partai Islam pada Pemilu 2024.***

Editor: Rinrin Rindawati

Tags

Terkini

Terpopuler