Istikamah Oposisi Meski Ditawari Kursi Menteri, Mardani Ali Sera: Agar Pak Jokowi Ada yang Mengingatkan

16 April 2021, 21:29 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tegaskan PKS akan tetap oposisi meski ditawari masuk ke Kabinet Indonesia Maju, agar Jokowi tetap ada yang mengingatkan. /DPR RI/dpr.go.id /DPR RI/dpr.go.id

PR BEKASI - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menegaskan bahwa posisi partainya di pemerintahan akan tetap konsisten sebagai oposisi dan tidak akan pernah berubah.

Mardani Ali Sera pun mengungkapkan bahwa pihaknya akan menolak jika ada tawaran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

Hal itu disampaikan Mardani Ali Sera saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Reshuffle Kabinet, 'Angin Segar' Koalisi Baru?".

Baca Juga: Terlalu Bucin Hingga Alami Toxic Relationship, Putri Delina: Apapun yang Aku Punya dan Lakukan Semua Buat Dia

"Kami ucapkan terima kasih, matur nuwun kalau Pak Jokowi ngundang. Tapi kami istikamah oposisi, karena perlu ada penyeimbang, agar Pak Jokowi ada yang mengingatkan, agar kepentingan rakyat aspirasinya tetap terjaga," kata Mardani Ali Sera, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Jumat, 16 April 2021.

Sementara itu, terkait Partai Amanat Nasional (PAN) yang disebut-sebut akan masuk dalam Kabinet Indonesia Maju, Mardani Ali Sera tak keberatan karena setiap politik memiliki strategi masing-masing.

Meski demikian, Mardani Ali Sera mengingatkan seluruh partai politik bahwa posisi sebagai oposisi itu mulia dan bisa membuat demokrasi jauh lebih sehat.

Baca Juga: Mardani Singgung Politik Dagang Sapi, Ngabalin: Berhenti dari Politik, Itu Statement yang Membodohi Publik!

"Kami monggo, karena setiap partai punya kebijakan dan strategi masing-masing, walaupun kami menyerukan bukan hanya buat PAN tapi juga buat banyak partai, oposisi itu mulia, oposisi itu perlu, oposisi itu bikin demokrasi sehat," kata Mardani Ali Sera.

Mardani Ali Sera lantas mengingatkan Jokowi agar tidak terlalu banyak menyerap partai politik sebagai koalisi, dan biarkan sisanya menjadi oposisi.

"Di bulan Ramadhan meminta Pak Jokowi agar lebih baik ikuti reformasi birokrasi, miskin struktur tapi kaya fungsi," ujar Mardani Ali Sera.

Baca Juga: Minta Jokowi Hati-hati Soal Reshuffle Kabinet, Mardani Ali Sera: Jangan Sampai Ada Politik Dagang Sapi

"Tidak perlu banyak-banyak yang di pemerintahan, karena yang di pemerintahan itu sudah punya kekuasaan, anggaran, ASN, aparat, makanya partai politiknya cukup, sisanya oposisinya aja," sambungnya.

Saat disinggung apakah tugas PKS sebagai oposisi akan semakin berat ke depannya, ketika PAN resmi tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan seluruh stakeholder.

"Ada saat ini hukum sentimen publik, maka kita coba untuk berkomunikasi dengan seluruh stakeholder," ujarnya.

Baca Juga: Yakin PAN Akan Masuk Kabinet, M Qodari: Pak Amien Rais Sudah Keluar, Jadi Tak Ada Halangan Bagi Zulkifli Hasan

"Jangan cuma kami yang oposisi indoor tapi kita juga bekerja sama dengan oposisi outdoor, mahasiswa, civil society, media, ayo kita sama-sama menjaga pemerintah, karena power tends to corrupt and absolute power corrupt absolutely," tutur Mardani Ali Sera.

Meski demikian, Mardani Ali Sera menilai bahwa tokoh kunci dari reshuffle kabinet adalah keputusan Jokowi sebagai presiden.

"Sebetulnya Pak Jokowi kata kuncinya, kalau Pak Jokowi ingin husnul khatimah enakan ada koalisi dan oposisi yang jauh lebih seimbang, dan itu sehat buat 2024, karena ada konstentasi karya dan gagasan," kata Mardani Ali Sera.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler