Akui Sosok R.A Kartini jadi Inspirasi Dunia Riset Indonesia, LIPI: Kesetaraan Akes Telah Terwujud

21 April 2021, 16:18 WIB
R.A Kartini yang merupakan tokoh nasional dan pelopor bagi kebangkitan perempuan di Tanah Air. /Twitter/@armyindovote

PR BEKASI - Sekretaris Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan, perjuangan Raden Ajeng (RA) Kartini dalam mengubah tatanan demi mewujudkan emansipasi perempuan telah menginspirasi dunia riset Indonesia.

Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi acara web binar dari Jakarta, pada Rabu, 21 April 2021.

"Perjuangan yang dilakukan beliau memang tidak mudah. Hal ini sangat relevan dan menginspirasi, khususnya saat kita menghadapi Covid-19 dan perubahan apapun, termasuk di dunia riset," ujarnya.

Dia menilai, secara perlahan perempuan mulai banyak meminati dunia riset. Bahkan di LIPI sendiri kesetaraan akses antara perempuan dan laki-laki telah terwujud.

Baca Juga: Para Menteri Tak Pernah Kerja Kecuali Prabowo, Natalius Pigai: Kerjanya Cuma Main Game dan Makan Gaji Buta

Dari 1.548 peneliti, 728-nya merupakan perempuan dengan berbagai macam disiplin ilmu. Di samping itu, banyaknya peneliti menjadi cerminan terbukanya akses pendidikan bagi perempuan.

Sebab tuntutan untuk menjadi peneliti di Indonesia harus mengenyam pendidikan S3. Tentu perjuangan menempuh pendidikan tinggi tidaklah mudah, dengan segudang kesibukan yang ada.

"Ini sekaligus menunjukkan bahwa profesi peneliti di Indonesia merupakan profesi pilihan yang digeluti perempuan di negeri ini. Sebagian besar para perempuan harus bersaing dengan pria di berbagai disiplin keilmuan yang cukup langka, juga di posisi penting kepemimpinan dalam bidang Iptek," tuturnya.

Salah satu perempuan yang berdaya dan mampu melangkah jauh adalah Dwi Listyo Rahayu yang merupakan peneliti biodiversitas laut LIPI.

Baca Juga: Dirindukan Ibu Kandung, Betrand Peto: Bilang Kangen Setelah Jadi Artis, Waktu Masih Jualan Gak Diperhatiin

Ia telah malang-melintang meneliti ekosistem laut terutama kelompok kelomang dan kepiting sejak 1988.

Dirinya berhasil mendiskripsikan 2 genus dan 71 spesies baru kelomang, serta 6 genus dan 76 spesies baru kepiting.

Penemuan tersebut dituangkan dalam 88 artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal nasional dan internasional.

"Walaupun laut tidak bersahabat, hujan dan angin, namun kita harus tetap melaksanakan pekerjaan ini dan kami menikmati pekerjaan ini," ujar Rahayu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akui Tidak Senang dan Tidak Suka Jika Indonesia Impor Beras dari Negara Lain

Ia pun bersyukur kini semakin banyak perempuan yang berprofesi sebagai peneliti di bidang yang berhubungan dengan laut.

"Di Balai Bio Industri Laut LIPI, ada lima perempuan peneliti kelautan di bidang yang berbeda." ujarnya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler