PR BEKASI – Peristiwa penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membuat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha meninggal membuat marah Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Jokowi memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri agar segera menangkap KKB yang melakukan aksinya di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada Minggu sekira pukul 15.50 WIT.
Pernyataan tersebut diserukan Presiden Jokowi saat dirinya menyampaikan duka cita terkait gugurnya 53 Prajurit TNI Angkatan Laut di KRI Nanggala-402.
Baca Juga: Siapkan 31 Titik Penjagaan! Polda Metro Jaya Waspadai Modus Operandi Pemudik Tahun Ini
“Saya juga telah memerintahkan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk terus mengejar dan menangkap seluruh anggota KKB,” ujar Presiden Jokowi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin 26 April 2021.
Presiden ingin agar KKB di tanah papua maupun seluruh pelosok negeri tidak disediakan tempat.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
Menanggapi hal tersebut, politisi Partai Demokrat Andi Arief ikut menyuarakan pendapatnya.
Melalui akun Twitternya, penangkapan terhadap KKB di Papua harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan menggunakan emosional
“Jangan emosional Pak Presiden,” kata Andi Arief sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twiter pribadinya @AndiArief__
Dirinya juga mengatakan, apabila operasi penangkapan KKB tersebut tidak dilakukan dengan cermat, maka nantinya akan ada pertumpahan darah.
Untuk itu Andi Arief meminta kepada Presiden Jokowi agar hal tersebut jangan sampai terjadi.
“Jangan ada pertumpahan darah yang lebih besar. Hitung dengan cermat,” kata Andi Arief menambahkan.
Sebelumnya, Brigjen TNI Putu IGP Dani NK gugur dalam baku tembak dengan KKB, namun tujuh anggota yang pergi bersamanya berhasil selamat.
Kejadian bermula saat Brigjen TNI Putu IGP Dani ke kampung Dambet bersama tujuh anggota menggunakan empat sepeda motor.
Saat berada di kampung Dambet itulah Brigjen TNI Putu Dani tertembak dan meninggal akibat luka tembak yang dialaminya.***