Komandan Heri Oktavian Sempat Keluhkan Soal Pemeliharaan, Insiden KRI Nanggala 402 Jadi Sorotan Media Asing

27 April 2021, 10:05 WIB
Komandan Heri Oktavian ternyata sempat keluhkan soal pemeliharaan kapal selam. Sementara, insiden KRI Nanggala 402 jadi sorotan media asing. /Instagram/@defencefiew

 

PR BEKASI - KRI Nanggala 402 dikabarkan hilang kontak pada Tabu, 21 April 2021.

Hingga pencarian pun dilakukan oleh sejumlah pihak selama beberapa hari.

Namun ternyata, pada Minggu, 24 April 2021 KRI Nanggala 502 dilaporkan tenggelam.

Baca Juga: Sebut AHY Sok-sokan Dikte Pemerintah, Dewi Tanjung: Urus Partai Aja Gak Mampu, Mau Ikut Campur

Tak hanya itu, 53 awak KRI Nanggala 402 pun dilaporkan gugur dalam tugasnya tersebut.

Tidak hanya di Tanah Air, tenggelamnya salah satu armada kedaulatan maritim RI itu tak luput dari sorotan dunia internasional.

Baru-baru ini, Hankook Ilbo, sebuah media asal Korea Selatan dimana ada tiga koleksi kapal selam RI lainnya berasal dari negara itu.

Berdasarkan laporannya, ia menyoroti beberapa 'kejanggalan' terkait dengan tenggelamnya KRI Nanggala 402 terutama soal perawatan kapal.

Baca Juga: Tsunami Covid-19 Masih Berlanjut, Laga Olahraga di India Ini 'Ngeyel' Gelar Pertandingan di Dalam Gelembung

Seperti diketahui KRI Nanggala 402 adalah kapal selam buatan Jerman yang terhitung sudah tua, sehingga semestinya tidak memungkinkan untuk dilakukan latihan peluncuran torpedo.

Sementara itu, berdasarkan temuan bahwa KRI Nanggala 402 ditemukan di kedalaman 838 meter, padahal mengingat usianya kapal tersebut hanya mampu berada maksimal 150 - 200 meter.

"Mempertimbangkan kondisi kapal selam, diperkirakan kedalaman maksimum lambung dapat menahan 150-200m," tulisnya dikutip Galamedia Senin, 26 April 2021.

Baca Juga: Soal Patungan Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402, Ferdinand Hutahaean ke UAS: Niatnya Bersih?

"Mengingat kapal selam biasanya bertahan 25 tahun, mereka sudah cukup tua," katanya.

Media tersebut juga menguingkapkan bawa KRI Nanggala 402 tidak dilakukan perawatan sejak sembilan tahun terakhir yang semestinya dilakukan setiap enam tahun.

"Pemeliharaan kapal selam harus dilakukan setiap enam tahun sekali hingga masa layannya, dan setelah itu lazim dilakukan untuk memperpendek jangka waktu tersebut, yang artinya pemeliharaan kapal selam belum dilakukan selama sembilan tahun," jelasnya.

Bahkan diketahui KRI Nanggala 402 sudah tidak menyelam sejak 2018, sebagaimana diberitakan Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Temuan 'Janggal' Media Asing Soal KRI Nanggala 402, Pernah Dikeluhkan Heri Oktavian Sang Komandan".

Baca Juga: Henry Subiakto Minta Indonesia Waspada Mutasi Virus Baru, Setiap 4 Menit Warga India Tewas Akibat Covid-19

Jika ditelisik lebih jauh, berkaitan dengan perawatan raksasa laut milik Indonesia itu, sebelumnya Heri Oktavian yang Komandan KRI Nanggala 402 yang ikut tenggelam sempat mengeluhkan Overhaul yang selalu tertunda.

Keluhan itu sempat diungkap ke media oleh salah satu rekannya usai tenggelamnya KRI Nanggala 402 beberapa waktu yang lalu.

Disebutkan bahwa Heri geram karena overhaul atau perawatan KRI Nanggala 402 selalu ditunda. Padahal kata dia proses overhaul sangatlah vital.

"Padahal kapal selam itu harus terus disiapkan," demikian kata rekannya menirukan Heri.*** (Rizwan Suandi/Galamedia.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler