Presiden Jokowi Sebut Ekonomi Hampir Normal, Andi Arief: Ini yang Memberi Masukan Siapa?

30 April 2021, 03:18 WIB
Politisi partai Demokrat Andi Arief pertanyakan yang memberi masukan siapa? seiring Presiden Jokowi sebut ekonomi hampir normal. /Twitter.com/@Andiarief__/

PR BEKASI – Politisi Partai Demokrat, Andi Arief mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut keadaan ekonomi di Indonesia sudah berada pada posisi hampir menuju normal.

Jokowi berharap, hal tersebut bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Menurut Jokowi, target secara nasional berada di angka 4.5-5,5 persen dan hal itu bisa dicapai pada pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun 2021.

“Ekonomi sudah hampir menuju pada posisi normal. Sehingga target kita secara nasional di tahun 2021 ini, target pertumbuhan kita 4.5-5.5 persen itu bisa kita capai dan itu dimulai sangat tergantung sekali pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2021,” kata Jokowi sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis 29 April 2021.

Baca Juga: Sebut Para Penjahat Fitnah Munarman Selingkuh Usai CCTV Hotel Viral, Nahra: Ndeso! Itu Lagi Sama istrinya

Menurut Jokowi bulan tiga bulan kedepan yakni April-Mei-Junin sangat menentukan apabila Indonesia bisa menekan Covid tanpa membuat gonjangan ekonomi.

“Inila keberhasilan dan target kita kurang lebih 7 persen harus tercapai. Kalau itu bisa tercapai, Insha Allah kita pada kuartal berikutnya akan lebih muda,” kata Presiden, menambahkan.

Bukannya tanpa dasar, Jokowi mengatakan hal tersebut karena ia sudah melihat saat ini pabrik dan industri manufaktur sudah bergerak.

Baca Juga: Viral Video Munarman Check In dengan Lily Sofia, Nahra: Itu Lagi Sama Istrinya, Tapi Malah Ditulis Selingkuh

Ia menyebut hal tersebut tercermin dalam Purchasing Manager Index pada sebelum pandemi berada di angka 51, sekarang justru berada di angka 53.2.

Kemudian, lanjut Jokowi, konsumsi listrik sudah terjadi pertumbuhan.

“Konsumsi listrik sudah berada di angka naik yang biasa negative, negatif ini sudah naik kurang lebih 3.3 persen semuanya konsumsinya naik patut kita syukuri,” katanya

Presiden juga tidak lupa menyebut adanya impor barang modal.

Baca Juga: PKS Usulkan Regenerasi Kepemimpinan Nasional di 2024, Golkar Ajak Dukung Airlangga Hartarto Jadi Capres

“Itu (barang modal) penting, tetapi harus barang modal bukan barang konsumsi. Itu udah meningkat 33.7 persen yang sebelumnya negative, sudah tumbuh 33.7 persen,” ujar Jokowi

Menanggapi hal tersebut, Andi Arief mempertanyakan data yang diterima oleh Presiden.

Pasalnya, menurut Andi, keadaan ekonomi yang hampir normal masih jauh dari kenyataan

Ini yang memberi masukan siapa ya soal ekonomi hampir normal,” kata Andi Arief sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter pribadinya @AndiArief__ pada Kamis, 29 April 2021.

Tak heran pertanyaan Andi Arief langsung mendapatkan sambaran dari warganet pengguna twitter.

Bahkan ada yang menyebut apabila keadaan ekonomi telah normal maka raykat tidak membutuhkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) lagi.

Ekonomi normal artinya Rakyat sdh td perlu dikasih BLT lagi. Bang,” kata akun bernama @saflatif.

Kemudian salah satu warganet mengatakan pernyataan Jokowi tersebut bisa ditafsirkan sebagai lawan kata

Baca Juga: Gegara Pandemi Covid-19, Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Kehilangan Rp1.356 Triliun

Saya percaya sebaliknya dgn lawan kata, Normal (sama dengan) tidak normal,” tulis akun bernama @RickyDiningrat1.

***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler