PR BEKASI - Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (PMH) Muannas Alaidid menyindir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Muannas Alaidid menyebut dalam konferensi persnya pertama kali menampilkan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai latar belakangnya.
Menurut Muannas Alaidid, hal tersebut membuktikan bahwa KPK selama ini telah menjadi lembaga politik yang merasa paling berkuasa di Indonesia.
Baca Juga: Tak Ingin Kecolongan, Ridwan Kamil dan Tim Akan Jaga Ketat 158 Titik Penyekatan selama 24 Jam
"Bukti ternyata selama ini KPK jadi lembaga politik, merasa paling berkuasa," ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @muannas_alaidid, Kamis, 6 Mei 2021.
Dia juga menyampaikan bahwa langkah pemerintah sudah tepat untuk melakukan tes wawasan kebangsaan guna menyeleksi pegawai KPK yang akan ditetapkan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Sudah saatnya disterilkan dari berbagai kepentingan," ungkapnya.
Dalam konferensi pers KPK tersebut, mereka menyampaikan hasil asesmen tes wawasan kebangsaan pegawai KPK untuk alih status sebagai ASN.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 6 Mei 2021: Pisces ada Kabar Baik, Sagitarius Jauhi Teman Toxic di Sekitar Anda
Tampak hadir Ketua KPK Firli Bahuri ditemani Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Selain itu, ada Anggota Dewan Pengawas (Dewas) KPK Indriyanto Seno Adji dan Sekjen KPK Cahya Harefa.
"Pada sore hari ini, meskipun dalam keadaan kita sangat paham bahwa negara kita memiliki beban yang sangat besar, banyak honorer yang belum diangkat menjadi ASN, KPK diberi kesempatan untuk beralih menjadi ASN," ucap Firli Bahuri dalam konferensi pers di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Mei 2021.
"Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan peluang dan kesempatan kepada insan KPK," sambungnya.
Baca Juga: Viral Aksi Menggemaskan Bocah SD Saat Diajari Bahasa Inggris oleh sang Ibu, Warganet Ikut Tertawa
Namun ada yang berbeda dalam konferensi pers itu. Terlihat di bagian latar belakang yang biasanya hanya tercantum logo KPK, kini terdapat foto Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. Selain itu, ada pula bendera Merah-Putih.
Hal ini termasuk hal baru di KPK. Sebelumnya, tidak ada foto presiden atau wakil presiden di latar belakang saat konferensi pers KPK.
Lebih lanjut dalam konferensi pers tersebut, Firli Bahuri menyatakan tak ingin menebar isu dengan mengumumkan nama 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan tersebut.
Firli Bahuri mengatakan, nama pegawai yang tidak memenuhi syarat akan diumumkan setelah ada surat keputusan dari Sekjen KPK.
“Sekarang tentu untuk 75 nama kami akan sampaikan nanti melalui Sekjen, setelah surat keputusan keluar. Kenapa? karena kami tidak ingin menebar isu,” ucap Firli Bahuri.
Firli berdalih, KPK tidak ingin pengumuman nama yang terlalu dini akan merugikan pegawai. Sehingga nama pegawai yang tak memenuhi syarat dalam TWK diumumkan setelah ada surat keputusan.***