TKA China Tiba di Indonesia, Rocky Gerung: Bukan Selalu Sekadar TKA tapi Intelijen dan Pengusaha

9 Mei 2021, 14:31 WIB
Rocky Gerung (kanan) mewaspadai upaya infiltrasi intelijen China di Indonesia. /ANTARA/Gao Tianxin/Kolase foto dari ANTARA dan YouTube Rocky Gerung Official//

PR BEKASI - Pengamat politik, Rocky Gerung meminta negara dan masyarakat mewaspadai upaya infiltrasi intelijen China di Indonesia. Kekhawatirannya tersebut muncul usai sebanyak 352 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China sejak 1 Mei 2021, berhasil masuk Indonesia.

Rocky Gerung meyakini bahwa TKA tersebut dikirim dari daratan China bukan hanya untuk meningkatkan roda perekonomian Indonesia. Dia percaya terdapat ambisi-ambisi lain.

Bahkan ambisi tersebut, kata Rocky Gerung, sudah tertanam di setiap warga China sejak terjadi revolusi Partai Komunis Tiongkok yang dipimpin oleh Deng Xiaoping pada kurun dasawarsa 70-an hingga 90-an.

Berhasil memimpin revolusi tersebut, Den Xiaoping pun sempat menjadi pemimpin tertinggi Republik Rakyat China.

Baca Juga: Jokowi dan Sri Mulyani 'Bertengkar' soal THR PNS 2021, Rocky Gerung: Kemenkeu Memang Selalu Diistimewakan

"Kita tahu ini satu kesempatan untuk mengevaluasi hubungan politik kita dengan kekuatan China. Karena kalau TKA China itu masuk ke Indonesia, wilayah-wilayah yang potensial untuk menghasilkan keuntungan ekonomi pasti berkaitan dengan perintah ideologi," kata Rocky Gerung.

"Kan TKA China itu harus merangkap sebagai intelnya negara, itu tradisi di dalam negeri China yang bahkan sejak Den Xiaoping, itu sudah ditanamkan bahwa kita sembunyikan ambisi kita dan tunggu momen, itu doktrin dalam kebijakan politik luar negeri China," sambung Rocky Gerung.

Maka dari itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 9 Mei 2021, Rocky Gerung mengingatkan bahwa TKA China yang datang itu bukan sekadar pekerja. Namun juga merupakan intelijen dari daratan China.

"Jadi selalu orang yang masuk bukan sekadar TKA, tapi juga intelijen, pengusaha China pasti menjadi intelijen negara," katanya.

Baca Juga: Novel Baswedan Terancam Dipecat dari KPK, Rocky Gerung: Novel Baswedan Adalah Prestasi, Monumen dari KPK

"Karena bank China itu kan mensponsori habis-habisan pembangunan di negara-negara seperti Arab dan Afrika dengan maksud geopolitik," kata Rocky Gerung menambahkan.

Jadi sekali lagi, kata Rocky Gerung, Indonesia wajib mengetahui bahwa investasi China itu selalu berkaitan dengan investasi dalam kerangka strategi geopolitik.

Geopolitik adalah hubungan antara politik dan teritori dalam skala lokal atau internasional. Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik terhadap suatu wilayah.

Rocky Gerung menegaskan bahwa negara seperti China yang kemampuan ekonominya sudah tinggi, negara tersebut akan tumbuh ke arah dorongan dan hasrat politik.

Baca Juga: Banyak Pegawai KPK Tidak Lolos Seleksi ASN, Rocky Gerung : Ini Gejala Pemerintah seperti ‘Gagal Otak’

"Kita baca dalam dua sampai tiga tahun terakhir kan studi tentang gelagat politik China itu sudah dibahas di pusat-pusat studi Internasional dan rumusnya selalu sama, kalau sebuah negara itu kelebihan kemampuan ekonomi maka dia akan tumbuh menjadi ambisi politik," ucapnya.

"Jadi pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan ambisi politik, apalagi China yang punya doktrin OBOR (One Belt One Road), yang ratusan atau ribuan tahun lalu pernah menguasai dunia dan dia ingin kembalikan hal tersebut," kata Rocky Gerung menambahkan.

OBOR merupakan sebuah kebijakan inovatif pemerintahan China untuk membangun jalur perdagangan dan ekonomi baru yang menghubungkan Asia hingga Eropa.

Nah karena hal tersebut, menurutnya, China sering dianggap sudah menjadi negara superpower, padahal belum. China, kata Rocky Gerung, masih menjadi negara junior superpower yang menunggu momentum.

Baca Juga: Munarman Ditangkap Densus 88, Rocky Gerung: Ini Hal Biasa, Supaya Ada Berita yang Lebih Heboh dari Korupsi

"Kalau Amerika jadi superpower karena banyak teman, NATO dan segala macam. China uniknya dia gak punya temen, jadi gak ada sebetulnya teori di dalam sejarah global, superpower yang sendirian, superpower artinya punya aliansi," ucapnya

"Aliansi China kan dulu tahun 50-an dengan Rusia, tapi sekarang udah bertentangan mereka. Jadi satu-satunya cara China untuk menampilkan posturnya adalah melalui fasilitas ekonomi, itu yang terjadi dalam satu dekade terakhir," sambungnya.

Orang melihat misalnya, sambung Rocky Gerung, China tak tanggung-tanggung dengan dana fantastis membantu Mesir dalam pembangunan kota baru dan infrastruktur. Lantas kenapa Mesir?

Dia menjelaskan karena di sana terdapat terusan Suez yang secara geopolitik harus diamankan China sebelum diembargo oleh negara-negara barat. China, kata Rocky Gerung, selalu berpikir geopolitik dalam ekspansi ekonominya.

Baca Juga: Idul Fitri 1 Syawal 1442 H Ditetapkan Muhammadiyah Jatuh pada 13 Mei 2021

"Asia tenggara udah pasti, China merasa gak punya teman di Asia Tenggara tapi China punya masyarakat Chinese di Asia Tenggara bahkan sampai Australia. Jadi China walaupun dia sendirian gak punya aliansi, tapi dia tahu aliansi dia itu dengan etnis Chinese yang tersebar di Asia Tenggara." tutur Rocky Gerung.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler