Desak Jokowi Terbuka Soal Kondisi Keuangan Negara, Andi Arief: Rakyat Bosan dengan Janji Pertumbuhan Bombastis

24 Mei 2021, 12:48 WIB
Andi Arief desak Jokowi untuk terbuka soal kondisi keuangan negara dan penanggulangan Covid-19, karena rakyat bosan dengan janji bombastis. /Twitter.com/@Andiarief__/

PR BEKASI - Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjelaskan kondisi keuangan negara saat ini.

Andi Arief juga mendesak Jokowi untuk menjelaskan rencana apa saja yang dimiliki negara untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

"Pak Jokowi harusnya jelaskan kondisi keuangan negara dan rencana apa untuk menanggulangi Covid-19 ini serta sampai kapan," kata Andi Arief, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @Andiarief__, Senin, 24 Mei 2021.

Baca Juga: Akui Sengaja Tak Undang Ganjar Pranowo di Pengarahan Puan Maharani, Bambang Wuryanto: Dia Sudah Kelewatan!

Andi Arief pun mendesak Jokowi untuk terbuka masalah keuangan negara dan kenapa tiba-tiba ada kenaikan PPN dan tax amnesty jilid II.

"Bukankah Perpu yang sudah jadi UU sudah berikan kekuasaan budget penuh melawan Covid-19 dan pelemahan ekonomi, kok ujug-ujug ada PPN, tax amnesti, dan lain-lain. Perlu keterbukaan," kata Andi Arief.

Tangkapan layar cuitan Andi Arief yang mendesak Jokowi untuk terbuka soal kondisi keuangan negara./ Twitter @Andiarief__

Andi Arief lantas menuturkan bahwa rakyat susah bosan dengan janji pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen, yang baru-baru ini disampaikan oleh Jokowi.

Baca Juga: Puan Maharani Diduga Sindir Ganjar Pranowo, Rocky Gerung: Ini 'Banteng Ngamuk' atau 'Banteng Baper'?

Menurutnya, sudah saatnya Jokowi berterus terang pada rakyat soal penanggulangan pandemi Covid-19 dan sampai kapan anak-anak tidak bersekolah secara normal.

"Rakyat bosan dengan janji pertumbuhan bombastis 7 persen. Saatnya bicara terus terang soal penanggulangan Covid-19 dengan berbagai skenario," ujarnya.

"Jelaskan tentang menyelamatkan rakyat dari kemiskinan dan pengangguran, saatnya jelaskan nasib anak-anak kami yang tidak bersekolah secara normal," kata Andi Arief.

Baca Juga: Soal Sindiran Puan Maharani, M Qodari: Mas Ganjar Perlu Pertimbangkan Partai Lain untuk Maju sebagai Capres

Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 mencapai 7 persen, meski Indonesia masih di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi pengarahan kepada Forkopimda Provinsi Riau mengenai penanganan pandemi Covid-19 di Pekanbaru, Riau pada Rabu, 19 Mei 2021.

"Pada kuartal ini artinya April, Mei, Juni, saya sudah sampaikan pada menteri dan didukung gubernur, bupati, wali kota karena ekonomi nasional itu berasal dari agregat di kabupaten/kota dan provinsi. Kuartal kedua berarti April, Mei, Juni target kita kurang lebih 7 persen," kata Jokowi.

Baca Juga: Fedi Nuril Ajak Masyarakat Dunia Aktif Dukung Kemerdekaan Palestina: Ini Masalah Kemanusiaan

Menurut Jokowi, untuk mencapai target 7 persen tersebut, persoalan Covid-19 harus segera diselesaikan.

"Bagaimana caranya? Caranya ya Covid-19-nya selesaikan sehingga orang percaya diri untuk konsumsi, ada 'demand' sehingga produksinya bergerak. Hati-hati, kurang lebih 7 persen plus itu bukan barang mudah tapi saya meyakini insyallah bisa," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta agar pemerintah Provinsi Riau dapat optimis bekerja untuk terus menggenjot pertumbuhan ekonomi.

"Jadi harus optimis. Covid-19 ini beresin, kalau diberesin bisa melompat di atas 7 di kuartal II kemudian kuartal III akan lebih mudah lagi," ujar Jokowi.***

Editor: Rika Fitrisa

Sumber: Twitter @Andiarief__

Tags

Terkini

Terpopuler