PR BEKASI - Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief memberikan tanggapan terkait polemik pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan bipang Ambawang sebagai oleh-oleh Lebaran.
Andi Arief menilai, polemik pidato Jokowi soal bipang Ambawang tersebut menunjukkan bahwa adanya karakter sering berbuat salah tapi tak meminta maaf.
"Ini karakter, berbuat salah tak meminta maaf. Semua tahu pembuatan iklan kuliner ada prosesnya. Tidak mungkin tidak dibaca dan dipelajari sebelumnya," kata Andi Arief, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @Andiarief__, Senin, 10 Mei 2021.
Andi Arief lantas menyebut bahwa niat awalnya adalah gagah-gagahan sola isu toleransi, tapi yang timbul justru kegaduhan baru.
"Niat awalnya gagah-gagahan dompleng isu toleransi/Pancasila. Kegaduhan yang muncul, penolakan karakter buruk dan ideologisasi yang dipaksa," ujar Andi Arief.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan bahwa pidato Jokowi soal bipang Ambawang disampaikan dalam acara "Hari Bangga Buatan Indonesia" yang diadakan Kementerian Perdagangan.