Media Asing Sebut Konflik Palestina-Israel di Indonesia Jadi Medan Pertempuran Politik Identitas

26 Mei 2021, 08:38 WIB
Media asing asal Singapura, Channel News Asia sebut konflik Palestina-Israel di Indonesia jadi medan pertempuran politik identitas. /Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila/


PR BEKASI – Media asing asal Singapura, Channel News Asia menyoroti sikap Indonesia dalam menanggapi isu konflik Israel Palestina-Israel.

Dalam artikel berjudul “Commentary: In Indonesia, Gaza conflict is fodder for politicians hoping to score points” pada Rabu, 26 Mei 2021, Channel News Asia menulis konflik Palestina-Israel telah menjadi medan pertempuran bagi politik identitas.

“Setelah lama menjadi perhatian tentang kolonialisme, saat ini masalah tersebut telah dikooptasi ke dalam medan pertempuran domestik tentang politik identitas,” tulisnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Rabu, 26 Mei 2021.

Retorika pemerintahan saat ini konsisten dengan janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika dia pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2014 untuk mendukung perjuangan Palestina.

Baca Juga: Media Asing Soroti Kehidupan Penganut Yahudi di Indonesia

Tak hanya itu, Channel News Asia juga mengatakan isu Palestina merupakan isu yang dapat menarik massa di Indonesia sehingga lawan politik Jokowi pun ikut menggaungkan tentang Palestina.

“Tapi dia sama sekali tidak sendirian dalam hal ini. Lawan politiknya juga memberikan basa-basi pada gagasan Palestina merdeka karena itu adalah sikap yang memiliki daya tarik luas,” katanya.

Salah satu contohnya adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang selama ini disebut-sebut sebagai saingan politik Jokowi dan calon presiden yang didukung oleh partai-partai Islam.

“Gubernur Jakarta telah memerintahkan untuk jalan protokol di Jakarta diterangi oleh lampu yang berwarna bendera Palestina sebagai bentuk dukungan,” katanya.

Baca Juga: Media Asing Prediksikan Indonesia Alami Lonjakan Kasus Covid-19 seperti India karena Larangan Mudik 2021

Berbanding terbalik, mantan kepala BIN yang juga merupakan sekutu Jokowi, Hendropriyono menyebut konflik Palestina-Israel bukan urusan Indonesia yang telah memancing kontroversi di Indonesia.

Dalam kasus terakhir, tokoh Partai Keadilan Sejahtera Islam (PKS), Hidayat Nur Wahid diduga melakukan pengkhianatan oleh “Zionis Indonesia”.

Meskipun menolak menyebutkan nama, hal itu tampaknya merupakan singgungan yang jelas kepada orang-orang Kristen pro-Israel.

“Khawatir akan keresahan dan ketidakpuasan di antara umat Islam, pemerintah telah memihak mayoritas, bahkan dengan mengorbankan kebebasan sipil,” kata Channel News Asia.

Baca Juga: Ustaz Halim Ambiya Diliput Media Asing, Ajak Anak Jalanan Ibukota Kembali ke Jalan-Nya

Seperti diketahui, perjuangan Palestina telah lama menjadi landasan kebijakan politik luar negeri Indonesia.

Presiden pertama Indonesia, Soekarno menolak untuk menjalin hubungan diplomatik formal dengan Israel karena mereka bertindak seperti kekuatan kolonial dengan menolak kemerdekaan Palestina.

Berdasarkan jajak pendapat yang diadakan oleh BBC World Service pada 2017 lalu, citra Israel di Indonesia diketahui cukup buruk.

Sebanyak 64 persen orang Indonesia menunjukkan sikap negatif terhadap Israel, dan hanya 9 persen yang memandang negara itu secara positif.

Baca Juga: Media Asing Sebut AS akan Jual Kapal Patroli Bersejarah ke Indonesia tetapi Tuai Kontroversi

Tapi Israel memang memiliki pendukungnya di Indonesia, terutama di antara kelompok minoritas seperti beberapa umat Kristen.

Sebelum pandemi Covid-19, diperkirakan 30.000 orang Kristen Indonesia per tahun akan mengunjungi Israel untuk berziarah.

Israel diketahui mendapatkan dukungan yang sangat kuat di komunitas evangelis Protestan Indonesia.

“Oleh karena itu, isu Palestina menjalar hingga ke dalam dunia politik identitas Indonesia hingga saat ini,” kata Channel News Asia.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler