PR BEKASI - Ustaz Ujang Busthomi mendatangi Kantor Pemilihan Umum (KPU) di daerah Cirebon untuk melihat pegawai di sana yang mengalami kerasukan.
Namun sayangnya, saat datang ke KPU, Ustaz Ujang Busthomi disambut tiga orang pria yang tengah kerasukan.
"Ngapain Ira pada ning kene (Ngapain kamu pada di sini)? Ngapain?" tanya Ustaz Ujang.
"Aku dikongkon majikanne aku (aku disuruh majikanku)," jawab salah satu dari mereka sambil menggeram.
Salah satu pegawai yang kerasukan itu mengatakan kalau dia tidak betah, saat ditanya Ustaz Ujang mengapa mereka tidak betah.
"Kongkon meden-medeni supaya pada wedi ning kene (disuruh nakut-nakutin supaya pada tidak betah di sini)," ucap yang kerasukan itu lagi.
Dia pun mengatakan ada bangsanya di sini dan dengan cepat salah satu dari mereka mencoba untuk menyerang Ustaz Ujang.
Ustaz Ujang meminta kepada pegawai yang kerasukan tersebut untuk menunjukkan tempat yang dikatakan ada bangsa mereka.
Dia pun langsung masuk ke dalam kantor KPU yang diikuti orang-orang kerasukan itu.
Salah satu dari yang kerasukan melemparkan tempat sampah padanya, namun langsung dilawan oleh Ustaz Ujang.
"Ngapain ira ning kene? Ngapain? Sapa yang kongkon nakut-nakutin?" tanyanya.
"Siapa bos kamu? Sosok apa saja di sini?" sambungnya.
Salah satu dari mereka menjawab, ada banyak sosok di situ, bahkan disebutnya ada ribuan.
Tak hanya itu, ketika ditanya mereka makannya apa karena ada banyak sekali salah satunya menyerang Ustaz Ujang dengan mencoba untuk mencekiknya.
Mereka pun menyuruhnya Ustaz Ujang untuk pergi dari situ.
"Aku dikongkon mene majikan aku lara ati (aku disuruh ke sini karena majikanku sakit hati)," ucap yang kerasukan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Kang Ujang Busthomi pada Sabtu, 29 Mei 2021.
Baca Juga: 51 Pegawai 'Disingkirkan' melalui TWK KPK, Mantan Kepala BPIP: Harusnya Membina, Bukan Menghukum
Mereka mengatakan kalau Ustaz Ujang telah ikut campur dengan urusan mereka.
"Ini juga bukan urusan ente, pencoblosan masih suwe (lama) bos!" tutur Ustaz.
"Aja kesuwen, lunga sing kene (jangan ikutan, pergi dari sini)," ucap si kerasukan.
Mereka mengaku dari Ujung Kulon, akhirnya salah satu yang kerasukan melarikan diri ke tempat gudang-gudang kertas suara.
Dia memanjat ke atas atap dan berdiri di sebatang kayu yang menjadi rangka bangunan.
"Turun tong, tak pai mangan ning kita, bos (turun nak, dikasih makan sama aku)," kata Ustaz Ujang Busthomi.
Akhirnya pegawai KPU yang kerasukan itu dibantu agar setan yang merasukinya dapat keluar.
Setelah itu, Ustaz Ujang bertemu dengan salah satu pimpinan di kantor KPU tersebut.
"Mana Komisioner KPU? Pak Sekjen?" katanya.
Diceritakan bahwa dia sering mendengar suara wanita menangis ketika di masa pemilihan dilaksanakan.
Ustaz Ujang Busthomi pun menemui Ketua KPU di kantor tersebut dan menyampaikan pesan agar tidak takut dengan setan.***