Ogah Disebut Jabatan Komisaris Gegara Jubir Jokowi, Irma Suryani: Saya Mampu, Saya Pas dan Punya Kapasitas

2 Juni 2021, 14:45 WIB
Komisaris Independen Pelindo I, Irma Suryani Chaniago akui mampu dan punya kapasitas saat disinggung jabatan komisaris gegara Jubir Jokowi. /Tangkap layar Youtube/Akbar Faizal Uncensored

 

PR BEKASI - Komisaris Independen Pelindo I, Irma Suryani Chaniago, merasa kesal saat dia dikatakan mendapat posisi Komisaris karena dia juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat Pemilu 2019.

Tudingan tersebut menjadi gencar karena diangkatnya gitaris Slank, Abdee, sebagai Komisaris Independen Telkom, terlebih dia simpatisan Jokowi saat Pemilu. Sehingga Irma Suryani pun ikut terbawa.

Karena itu, Irma Suryani menegaskan bahwa tak benar tudingan-tudingan yang menyebut posisinya sebagai komisaris karena dia jubir Jokowi dan Ma'aruf saat Pemilu 2019.

Dia menyatakan posisinya sebagai Komisaris tersebut karena memang dia dinilai mampu mengisi jabatan tersebut.

Baca Juga: Jabatan Komisaris BUMN Hadiah untuk Relawan Jokowi, Irma Suryani: Orang Bodoh yang Bicara Begitu

Dipaparkan Irma Suryani bahwa sebelum menjadi Komisaris, dia sudah 22 tahun berada di PT Pelindo II, selama 22 tahun dia berdedikasi di sana dengan berbagai posisi.

"Saya pernah di SDM, keuangan, operasional. Artinya secara kompetensi saya merasa saya pas dan punya kapasitas serta akuntabilitas di Pelindo I," katanya.

Dia menyatakan kalau dirinya mengetahui secara persis koor bisnis dan operasional di Pelabuhan itu seperti apa.

Selain itu, dia juga memahami kontrol-kontrol yang harus dilakukan, membaca laporan keuangan pun sudah menjadi keahliannya.

Baca Juga: Relawan Jokowi Minta 'Bereskan' Akun-akun Islam, Irma Suryani: Dulu Dukung Ahok Dicap Pembela Kafir

"Jadi kalau saya digebyah uyah bahwa relawan-relawan itu mendapatkan posisi Komisaris sebagai bagian dari hadiah ya terus saja saya bilang orang bodoh bicara seperti itu," tuturnya.

Karena, menurutnya tak bisa tudingan seperti itu diberikan secara sembarangan ke setiap orang. Harus juga melihat latar belakang dari orang tersebut.

Dia pun menyatakan bahwa tidak mungkin seorang Erick Thohir selaku Menteri BUMN memberikan posisi padanya tanpa melihat latar belakang.

"Dari enam Komisaris itu, hari ini saya terpilih sebagai Ketua Komite Audit, kenapa? Karena saya mampu," katanya, dalam acara Catatan Demokrasi yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube TvOneNews pada Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: Tegaskan Pelni Tak Pernah Larang Kajian Agama, Irma Suryani: Itu Hoaks dan Bohong, Itu Fitnah

Irma pun menjelaskan ada tiga hal yang dibutuhkan sebagai Komisaris, yaitu sikap seorang pemimpin, dapat membaca laporan keuangan dan mengetahui koor bisnis.

Hal-hal itulah yang menurutnya sudah cukup untuk menjadikan seseorang sebagai Komisaris.

Karena nantinya seseorang dengan jabatan tersebut akan dibantu oleh para komite.

Selain itu, yang terpenting lainnya adalah konsistensi. Jika sudah menjadi seorang Komisaris, bukan berarti orang tersebut dapat absen seenak hati.

"Saya setuju dengan itu, jangan setiap saat bolos," kata Irma Suryani menanggapi pernyataan dari Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.***

Editor: Rinrin Rindawati

Tags

Terkini

Terpopuler