PR BEKASI - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menuai sorotan dari berbagai negara, termasuk Jepang.
Salah satu media Jepang, Kyodo, menyoroti penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia yang kini didominasi varian Delta.
Seperti yang diketahui, Covid-19 varian Delta pertama kali ditemukan di India, dan disebut-sebut sebagai varian yang lebih menular.
Baca Juga: Penolak Vaksin Covid-19 Diancam Bakal Dipenjara, Presiden Filipina: Ada Krisis di Negara Ini
"Sejak seminggu terakhir, infeksi telah melonjak setidaknya di tiga kota di negara ini, Bangkalan di Pulau Madura di Provinsi Jawa Timur, Kudus di Provinsi Jawa Tengah, dan Ibu Kota Jakarta, menjadi pusat penularan," tutur Kyodo dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com.
"Banyak orang yang baru terinfeksi di pusat gempa terpapar varian Delta dari India," lanjutnya.
Kendati sempat mengalami penurunan, kasus harian Covid-19 di Indonesia mulai melonjak pada pertengahan Mei 2021.
Baca Juga: Dicuci Otak Sejak SD, Anak-anak Yahudi: Kami Ingin Hancurkan Masjid Al Aqsa dan Bunuh Orang Arab
Kyodo menyoroti tingginya mobilitas masyarakat Indonesia saat Hari Raya Idul Fitri, kendati pemerintah telah memberlakukan larangan mudik.
Masyarakat Indonesia, yang sebagian besar berasal dari Jakarta, tetap bersikukuh melakukan mudik untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
Hal tersebut menjadi salah satu pemicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, yang kini menembus rekor harian tertinggi pada Senin, 21 Juni 2021.
Baca Juga: Cek Fakta: Jenazah Pasien Covid-19 Diangkut Menggunakan Truk, Simak Faktanya
Kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.004.445 kasus baru, dengan jumlah kematian sebanyak 54.956.
Sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada Januari lalu, total 12,3 juta orang telah diinokulasi penuh, dari 187 juta orang yang memenuhi syarat untuk vaksinasi.
Sejauh ini, Indonesia telah menerima sekitar 105 juta dosis vaksin Covid-19, dengan 94,5 juta di antaranya berasal dari Sinovac Biotech Ltd China.
Sedangkan sisanya berasal dari AstraZeneca Plc Inggris, dan Sinopharm China.***