Sehari Setelah Jokowi Tolak Lockdown, Kasus Covid-19 Harian Indonesia Tembus 20.000

24 Juni 2021, 19:33 WIB
Kasus harian covid-19 di Indonesia kembali menembus rekor baru yakni 20.574 kasus. Satgas covid-19 meminta masyarakat bijak melihat angka ini. /ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/ANTARA FOTO

PR BEKASI - Kasus harian covid-19 di Indonesia kembali menembus rekor baru yakni 20.574 kasus hari ini, Kamis, 24 Juni 2021 atau sehari setelah presiden Jokowi mengumumkan tidak akan menerapkan lockdown.

Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan tidak akan menerapkan lockdown dan memutuskan untuk tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Namun Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat bijak melihat angka pada rekor kasus harian covid-19 hari ini.

Baca Juga: Tasya Farasya Kabarkan Positif Corona, Diminta Hati-Hati Dituduh Endorse Covid-19 

Ia meminta semua pihak bijak dalam melihat data tingkat positif atau positivity rate kasus harian Covid-19 agar tidak salah menafsirkan keadaan saat ini.

"Rentang waktu 14 hari adalah yang paling efektif dalam penentuan langkah intervensi kebijakan selanjutnya," kata Wiku Adisasmito.

"Karena rentang yang terlalu singkat atau terlalu lama, seperti harian atau dua bulanan dapat mengaburkan situasi yang sebenarnya terjadi di lapangan," sambungnya dalam pernyataan resmi Satgas COVID-19 di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021.

Berdasarkan data hingga pekan ke-3 Juni 2021, tingkat positif di Indonesia mencapai angka 14,64 persen jauh lebih tinggi dibandingkan dengan standar yang dipatok WHO, yaitu 5 persen.

Baca Juga: BCL Umumkan Negatif Covid-19 di Hari ke-11 Isolasi Mandiri 

Meski lonjakan kasus covid-19 terjadi hari ini, namun Wiku membandingkan dengan berkaca pada data sejak awal pandemi, yakni positivity rate di Indonesia pernah mencapai puncak paling tinggi, sebesar 28,25 persen pada dua pekan pertama Januari 2021.

Sehingga positivity rate hari ini yang sudah mendekati 15 persen ini harus diwaspadai dan semaksimal mungkin dikendalikan.

Wiku Adisasmito menjelaskan bahwa saat ini pengecekkan telah dikerucutkan pada kelompok orang yang memang memiliki gejala atau kontak erat.

"Di Indonesia, pada umumnya orang sehat tidak menjalani tes COVID-19, dan hal ini dapat mempengaruhi angka positivity rate menjadi tinggi," ujar Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Doakan Peppy Segera Sembuh dari Covid-19, Bopak Castello: Semoga Sahabatku Diangkat Penyakitnya 

Saat ini, jumlah masyarakat yang mengikuti swab antigen lebih sedikit dengan jumlah yang mengikuti tes PCR tidak berubah jumlahnya.

"Menyikapi keadaan ini, saya meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk memastikan penggunaan antigen yang tetap pada fungsinya dan dengan metode yang tepat," kata Wiku.

"Apabila pada kasus yang perlu konfirmasi PCR, maka harus diteruskan dengan tes PCR agar hasilnya lebih akurat," katanya.

Sementara itu, lonjakan kasus harian covid-19 hari ini sebesar 20.574 kasus diikuti dengan angka kesembuhan sebesar 9.201 dan kemarian bertambah 355.

Sehingga kondisi saat ini, jumlah kasus covid-19 di Indonesia menembus 2.053.995 kasus dengan 1.826.504 kesembuhan dan 55.949 kematian.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler