Netizen Cerita Soal Ayahnya yang Hampir Mati Akibat Percaya Hoaks Covid-19 dr Samuel: Maaf Saja Tidak Cukup

15 Juli 2021, 20:36 WIB
Netizen yang menceritakan soal ayahnya yang hampir mati usai percaya hoaks Covid-19, dr Samuel jelaskan bahayanya. /Twitter/DrSLSimonSpKK/aqfiazfan

PR BEKASI - Baru-baru ini seorang netizen Twitter bernama Aqwam Fiazmi Hanifan menceritakan pengalamannya saat ayahnya yang hampir meregang nyawa usai percaya narasi hoaks Covid-19 yang dibeberkan dr Samuel L. Simon.

Dokter spesialis kulit dan kelamin itu mengatakan bahwa tes swab PCR untuk mendeteksi Covid-19 adalah hal yang percuma.

"Tes iblis PCR terhadap Sars-Cov-2 ini terus aja dilakukan, sedangkan pemeriksaan PCR terhadap virus lain penyebab influenza yg bergejala sama tidak pernah dilakukan! Sars-Cov-2? Lah gejala Covid sama kok dengan flu bukan gejala baru. Di mana nalar?" kata dia.

Baca Juga: Alami Cegukan Tiba-tiba, Simak Penjelasan Dokter dan Cara Efektif Meredakannya 

Menanggapi hal tersebut, netizen ini bercerita bahwa dirinya sering berjumpa dengan orang-orang yang menyepelekan Covid-19 dan orang-orang itu sering membawa nama dr Samuel.

Bahkan kata netizen ini, beberapa di antaranya adalah anggota keluarganya yang akhirnya meninggal akibat tidak percaya Covid-19.

Netizen ini pun mengingatkan bahwa narasi hoaks yang diberikan dr Samuel secara tidak langsung telah membunuh masyarakat.

"Saya sering jumpa dengan orang yang menyepelekan Covid-19 membawa-bawa nama kamu. Beberapa di antaranya bahkan ada yang keluarganya atau dia sendiri meninggal," ucapnya seperti dirangkum Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @aqfiazfan.

Baca Juga: Tips Jalani Isolasi Mandiri di Rumah dari Dokter Faheem Younus: Akhiri pada Hari ke-10 

Netizen yang menceritakan soal ayahnya yang hampir mati usai percaya hoaks Covid-19. Twitter Aqwam Fiazmi Hanifan

"Tangan Anda sudah berlumuran darah, dok. Saya cuma ingatkan Tuhan Maha Adil," sambungnya.

Netizen ini pun kemudian menceritakan soal ayahnya yang hampir mati akibat Covid-19.

"Dua hari lalu, ayah saya hampir meregang nyawa di UGD akibat Covid-19. Di Depan matanya sendiri belasan orang sakaratul maut," tuturnya.

Dia menyampaikan bahwa ayahnya mengaku sedih, namun bukan karena Covid-19 yang menimpanya melainkan telah percaya narasi hoaks covid-19 dari dr Samuel dan meneruskannya ke orang lain.

Baca Juga: Indonesia Jadi Episenter Covid-19 di Asia, Dokter: Jangan Tutup Mata, Fatal Jika Lengah 

"Dia sedih bukan karena nasib buruk itu bisa menimpa dia. Dia sedih sebab menyesal pernah meneruskan narasi disinformasi bodoh yang kamu lakukan dr Samuel," ucapnya.

Lebih lanjut, netizen ini pun tidak terima jika dr Samuel hanya mengklarifikasi narasi hoaksnya tersebut dengan sebuah permintaan maaf di Twitter.

Dia meminta agar dr Samuel juga turun ke lapangan membantu nakes menangani pasien Covid-19 di garda terdepan.

"Setelah kekacauan yang Anda bikin. Sekarang Anda mau melenggang bebas dengan maaf?" kata dia.

Baca Juga: Beredar Kabar Masker untuk Nakes Dipalsukan, dr. Eva Chaniago: Indahnya Negeriku 

"Maaf saja tak cukup. Kalau anda memang bukan dokter pengecut. Sini turun ke garis depan beri perawatan pasien IGD dan ruang ICU, berjuang dengan nakes lain jangan cuma speak di medsos," sambung dia.

Meski begitu, dr Samuel telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf soal kabar hoaks covid-19 yang menyebutkan juga namanya.

"Dalam beberapa waktu terakhir kami menerima banyak masukan dan informasi dari para Guru besar, senior,sejawat, kawan, kerabat bahkan juga beberapa kawan dari IDI, MKEK, dan Perdoski yang menyesalkan karena banyak tulisan, isi pikiran dan saripati hasil bacaan kami yang kami tulis," kata dr. Samuel.

dr Samuel mengatakan bahwa banyak tulisannya yang menempatkan tidak tepat pada waktu dan tempatnya.

"Untuk itu, saya mohon maaf sebesar-besarnya," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler