PR BEKASI - Guru Besar Fisip Unair, Henry Subiakto menanggapi pernyataan dari Rocky Gerung terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal ajakan doa bersama melawan Covid-19.
Henry Subiakto menyatakan jika komentar tersebut benar dilontarkan Rocky Gerung pada Jokowi, dinilainya itu hal yang tidak pantas.
Sebelumnya, Rocky Gerung menyatakan kalau ajakan Jokowi pada ulama untuk berdoa lawan Covid-19 itu tak akan mengubah kebijakan 'dungu' Presiden.
"Jika benar orang ini bicara demikian, tidaklah pantas itu diucapkan oleh orang yang pernah sekolah dan tahu di sini banyak penganut agama," kata Henry Subiakto pada Jumat, 30 Juli 2021.
Menurutnya, apa yang dikatakan oleh Rocky Gerung dapat menyinggung orang-orang yang sering melantunkan doa.
"Tapi sudahlah sampah memang menghasilkan bau sampah. Kedunguan menghasilkan kata-kata dungu," ujarnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @henrysubiakto.
Lebih lanjut, Jokowi saat milad ke-46 Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para ulama bersama-sama membantu mengatasi Covid-19 di Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak ulama berdoa dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh, karena diyakini kesungguhan ulama membuat Indonesia dapat melewati pandemi.
Di sisi lain, Rocky Gerung pun menyatakan tanggapannya mengenai ajakan dari Jokowi tersebut.
Disebutnya Jokowi tampak seperti orang malu-malu yang hendak meminta tolong tetapi berputar-putar.
"Kayak orang malu-malu, mau minta tolong, tapi tanggung, jadi muter, melipir," ucapnya.
Selain itu, dirinya menilai bahwa doa merupakan masalah pribadi seseorang yang meminta keselamatan.
"Ketenangan batin pada Tuhan Yang Maha Esa, ini gak ada hubungannya dengan kebijakan yang dungu," kata Rocky Gerung.
"Doa itu tidak mengubah kebijakan dungu," sambungnya.
Menurutnya, doa akan efektif saat diiringi dengan upaya menyelesaikan masalah.
Namun, disampaikan Rocky Gerung, saat ini yang terjadi adalah tidak ada upaya apapun untuk menyelesaikannya.***