Waspada, Dr. Tirta Jelaskan Dampak Mengerikan Pasien TBC Terpapar Covid-19

10 Agustus 2021, 15:26 WIB
dr. Tirta minta menjelaskan bahwa pengobatan bagi para penderita TBC terhambat karena penanganan Covid-19. /Instagram/@dr.tirta

PR BEKASI – Influencer Kesehatan dr. Tirta Mandira Hudhi menyebutkan dampak lain dari pandemi Covid-19.

Dampak yang dimaksud dr. Tirta adalah terganggunya pelayanan kesehatan bagi pasien selain Covid-19.

Dr. Tirta menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19 pengobatan pasien TBC (Tuberkulosis) ikut terhambat.

Dr. Tirta menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan penderita TBC.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Jadi Syarat Masuk Mall, dr. Tirta: Orang yang Gak Bisa Vaksin, Mereka Gak Mau Diribetin Gini

“Selama pandemi pengobatan pasien TBC juga terhambat. Apalagi kontrol pasien yang obatnya 6 bulan ini,” kata dr. Tirta.

Dr. Tirta menuturkan bahwa Indonesia mengurusi masalah TBC saja masih kerepotan. Padahal TBC telah tersedia obat dan vaksinnya.

“Ngurus TBC yang sejak dulu ada obatnya bahkan di puskesmas, vaksinnya ya ada, kitanya aja masih empot-empotan,” kata dr. Tirta sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @tirta_hudhi, Selasa, 10 Agustus 2021.

Oleh karena itu dr. Tirta berharap kasus Covid-19 tidak semakin menumpuk.

Baca Juga: dr. Tirta Bagikan Tips Redakan Batuk Bagi Pasien Covid-19 Gejala Ringan: Minum Jahe Setiap Malam

“Karena pasien TBC juga berhak mendapat pengawasan,” ucap dr. Tirta.

Dr. Tirta menjelaskan soal dampak mengerikan jika pasien TBC terpapar Covid-19.

“Bukan ‘apa-apa covid’. Bayangin. Udah TBC. Lalu kena covid. Apa ga puyeng tuh. Udah batuk. Tiap dahak, darah-darah keluarnya,” ucap dr. Tirta.

Dr. Tirta menyebutkan bahwa kematian akibat TBC masih tergolong tinggi.

“Kematian TBC bahkan 250-an per hari. Untuk sebuah bakteri yang udah ada vaksin dan obatnya, jelas ini tinggi,” ucap dr. Tirta.

Baca Juga: Vaksin Booster Moderna Jadi Rebutan, dr. Tirta: Pertontonkan Aksi Gimmick Teatrikal, Gimana Pandemi Mau Kelar?

“Jadi jangan kaget kalo covid juga kematian 1500-an per hari. Kalo sampe covid jadi endemis,” ucapnya melanjutkan.

Apabila Covid-19 menjadi endemis, kata dr. Tirta yang repot adalah fasilitas kesehatan. Karena semua protokol akan berubah.

dr. Tirta menyampaikan bahwa ini baru bahas TBC saja, belum bahas penyakit lainya.

“Belum bahas asma. Yang mereka kadang kambuh butuh nebulizer Atau kanker paru, yang pasiennya harus kontrol buat terapi kemo, kontrol obat,” ujarnya melanjutkan.

Maka dari itu, dr. Tirta menekankan bahwa harapannya pandemi Covid-19 segera berakhir.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler