PR BEKASI - Ketua BKSAP Fadli Zon menyoroti wawancara Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban tentang visi Afghanistan ke depan dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Fadli Zon menilai, wawancara Abdul Qahar Balkhi adalah wawancara yang menarik dan jernih.
Fadli Zon juga menilai, penjelasan yang disampaikan Abdul Qahar Balkhi sangat sistematis dan intelek.
"Wawancara menarik dan jernih. Penjelasannya sistematis dan intelek," kata Fadli Zon, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @fadlizon, Senin, 23 Agustus 2021.
Fadli Zon mengatakan bahwa mungkin selama ini kelompok Taliban dibuat memiliki kesan kejam, ganas, dan ekstrem.
Namun, menurutnya, dalam wawancara Abdul Qahar Balkhi tersebut terlihat bahwa yang mereka lakukan sangat terukur dan beradab.
"Stereotip dan image Taliban mungkin dibuat kejam, ganas, ekstrim, dan lain-lain. Tapi wawancara ini menunjukkan apa yang mereka lakukan sangat terukur dan beradab," tutur Fadli Zon.
Sebelumnya, Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban berbicara tentang visi Afghanistan ke depan dalam wawancara dengan wartawan Al Jazeera.
Abdul Qahar Balkhi mengatakan bahwa Taliban ingin bergerak maju dan berharap para pemangku kepentingan, baik domestik maupun internasional dapat bekerja sama untuk kepentingan bersama.
Tentang formasi pemerintah, Abdul Qahar Balkhi mengatakan bahwa konsultasi terkait hal-hal tersebut sedang berlangsung, dan tentu saja hal itu akan menjadi sistem yang inklusif.
Terkait pengambilalihan Ibu Kota Kabul, Abdul Qahar Balkhi mengatakan bahwa perkembangannya begitu cepat sehingga semua orang terkejut.
"Ketika kami memasuki Kabul, itu tidak direncanakan. Karena pada awalnya kami mengumumkan bahwa kami tidak ingin memasuki Kabul," kata Abdul Qahar Balkhi.
"Kami ingin mencapai solusi sebelum memasuki Kabul dan membuat pemerintahan bersama dan inklusif," sambungnya.
"Tapi yang terjadi adalah aparat keamanan pergi, meninggalkan tempat mereka, dan kami meminta pasukan kami untuk masuk dan mengambil alih keamanan," kata Abdul Qahar Balkhi.
Abdul Qahar Balkhi juga menjelaskan bahwa pihaknya masih membicarakan terkait hak-hak perempuan dan hak laki-laki, bahkan hak anak-anak.
"Hukum Islam diketahui semua orang, tidak ada ambiguitas tentang hak-hak perempuan, hak-hak laki-laki, tidak hanya perempuan tetapi juga hak-hak laki-laki dan anak-anak," kata Abdul Qahar Balkhi.
"Dan saat ini, kita berada dalam situasi yang mudah-mudahan dalam konsultasi akan ada klarifikasi tentang apa hak-hak itu," sambungnya.
Sementara itu, terkait isu pembunuhan yang ditargetkan terhadap tokoh-tokoh pemerintah dan masyarakat sipil, Abdul Qahar Balkhi mengatakan bahwa prioritas utama Taliban adalah disiplin pada diri sendiri, bukan hukum pada orang lain.
"Dengan menggunakannya pada diri kami sendiri terlebih dahulu dan kemudian memberikannya contoh untuk diikuti oleh masyarakat lainnya," ucapnya.
"Jadi kami yang pertama dan anggota kami. Jika mereka terlibat dalam hal-hal seperti itu (pembunuhan), mereka akan menjadi yang pertama diadili," ujar Abdul Qahar Balkhi.***