PR BEKASI - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mengakui sepakat terkait pernyataan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo sebelumnya mengeklaim bahwa adanya indikasi penyusupan paham komunis ke dalam tubuh TNI.
Paham komunis dan PKI ini, ungkap Gatot Nurmantyo, masih ada sampai sekarang walau acap kali dibantah oleh berbagai pihak.
Menurut Gatot Nurmantyo, hilangnya sejumlah patung tokoh nasional di Museum Dharma Bhakti adalah bukti nyata paham PKI ada di tubuh TNI .
Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut Paham PKI Susupi TNI, Yunarto Wijaya: Tiap September Dia Manggung
Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon menilai PKI telah menjalankan taktiknya menyusup ke tubuh TNI.
Hal tersebut diutarakan Fadli Zon dalam akun Twitternya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 28 September 2021.
"Salah satu taktik PKI setelah 1954 adalah Metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP)," ucapnya.
Dengan taktik tersebut, ungkap Fadli Zon, PKI menyusup dengan bekerja di kalangan angkatan bersenjata.
"Salah satunya menyusup dan bekerja di kalangan angkatan bersenjata," katanya.
Menurut Fadli Zon, aset nasional seperti patung di Museum Dharma Bhakti tidak bisa seenaknya dibongkar.
"Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang. Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa kita. Ini kesalahan yang fatal," tuturnya.
Untuk informasi, pernyataan Gatot Nurmantyo soal adanya paham PKI di tubuh TNI disampaikan dalam webinar yang digelar pada Minggu, 26 September 2021.
Gatot Nurmantyo mengatakan, seharusnya terdapat diorama yang menggambarkan suasana saat 1 Oktober 1965 atau beberapa jam setelah enam Jenderal dan perwira muda TNI AD diculik PKI.
Seharusnya, lanjut Gatot Nurmantyo, ada patung Presiden Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad di Museum Dharma Bhakti.
Selain patung Soeharto, patung lain yang disinggung Gatot Nurmantyo adalah patung Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution.
Di sisi lain, Kapten Kostrad Kolonel Inf Haryantana membantah Kostrad mempunyai ide untuk membongkar patung-patung tersebut.
Baca Juga: Gatot S Dewa Broto Sebut Kini Bukan Kali Pertama Bulu Tangkis Indonesia ‘Dikadali’ BWF
Ia mengungkap, pembongkaran tersebut merupakan inisiatif dari Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang merupakan Pangkostrad ke-34.
Azmyn juga diketahui merupakan orang yang membuat patung-patung tersebut.
Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution mengatakan, ia merasa berdosa telah membuat patung tersebut sehingga meminta dibongkar.***