PR BEKASI - Pernyataan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban mengenai tes PCR bagi penumpang pesawat terbang, mendapat tanggapan netizen.
Profesor Zubairi Djoerban menulis pada akun Twitter-nya, bahwa kebijakan tes PCR negatif sebelum naik pesawat penting dilakukan.
Alasannya, meski melalui vaksin memproduksi anti bodi, hal itu tidak serta merta mencegah penularan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu, 23 Oktober 2021: Aries dan Taurus, Intensitas Perasaan Buat Pasangan Terpesona
“Sehingga, masker pun tetap wajib di tempat tertutup, seperti pesawat," tulisnya.
Salah seorang netizen menanggapi tulisan Zubairi Djoerban dengan bahasa yang menohok.
“Dapat komisi berapa persen dari penjualan PCR Prof?,” tulis akun @OmKiki10.
Baca Juga: Viral Pria Kelahiran Bandung Punya 26 Anak dari Dua Istri, Warganet: Bisa Bikin Club Bola
Zubairi Djoerban menanggapi tudingan itu, dengan menegaskan sikapnya bahwa tes PCR penting untuk melawan pandemi, seperti halnya vaksin.
Namun ia mengingatkan, tidak berarti dokter mendapat komisi dari penjualan PCR.
“Bahkan, karena penting, harusnya tes PCR bisa seperti vaksin, yakni gratis. Itu kalau bisa,” katanya.
Baca Juga: Mayat Berusia 5.300 Tahun Ini Diduga Sebarkan Kutukan hingga Sebabkan 7 Orang Tewas
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga memberikan komentar terhadap pernyataan Guru Besar FKUI tersebut.
“Yang darat tidak penting,” tulisnya singkat.
Komentar Susi Pudjiastuti kemudian ditanggapi Zubairi Djoerban.
“Saya tidak bilang darat itu tidak penting,” balasnya juga singkat.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Surat Edaran mengenai kewajiban tes PCR bagi penumpang pesawat.
Surat Edaran itu dikeluarkan hari ini, tetapi berlaku efektif mulai 24 Oktober 2021. ***