Sebabkan Keracunan Massal, Nasi Kotak Berlogo PSI Terkontaminasi Bakteri E.Coli

3 November 2021, 17:17 WIB
Hasil pengujian oleh Labkesda mengungkapkan bahwa nasi kotak berlogo PSI yang dibagikan pada warga Kampung Beting, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terkontaminasi bakteri E. coli yang menyebabkan keracunan massal. /Humas PSI

 

PR BEKASI – Kasus keracunan massal yang disebabkan oleh nasi kotak berlogo Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah memasuki babak baru.

Seperti diketahui, sebanyak 35 warga di Kampung Beting, Kecamatan Koja, Jakarta Utara mengalami muntah dan mual setelah mengkonsumsi makanan nasi kotak yang dibagikan oleh anggota PSI pada Minggu, 24 Oktober 2021 lalu.

Menurut dugaan awal yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, nasi kotak yang dibagikan oleh para anggota PSI tersebut menyebabkan keracunan massal karena dimasak kurang matang serta kurang higienis.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 3 November 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Konsumsi Kepiting dan Susu Secara Bersamaan Sebabkan Keracunan?

Berdasarkan hasil pengujian Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta terhadap sampel nasi kotak tersebut, diketahui makanan tersebut mengandung bakteri Escherichia coli (E.coli) yang melebihi batas normal.

Yudi juga membantah bahwa nasi kotak berlogo PSI sudah tidak layak makan atau kadaluwarsa

"Makanannya tidak kadaluwarsa, tapi tidak higienis," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Diduga, nasi kotak yang terdiri dari nasi, telur, buncis, dan orek tempe tersebut terpapar bakteri E.coli karena disebabkan oleh pengolahan bahan makanan yang dilakukan juru masak kurang bersih.

Baca Juga: Pandu Riono Sebut Pejabat dan Nakes Tipu Masyarakat, 'Obat Covid-19' Ivermectin Justru Bikin Keracunan

"Kurang bersih dan kurang matang, kan bisa. Karena kurang higienis, maka ada bakteri E.coli, jadi bukan karena kadaluarsa," katanya.

Tak sampai di situ, Yudi juga membantah pemberitaan media massa yang melaporkan bahwa pengujian sampel nasi kotak PSI tersebut dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Yudi menjelaskan bahwa petugas BPOM memang turut hadir mendampingi petugas Puskesmas untuk membawa sampel makanan nasi kotak di lokasi keracunan massal pada Selasa, 26 Oktober 2021 lalu.

Namun, sampel makanan tersebut kemudian dibawa oleh petugas Puskesmas ke Labkesda untuk diuji, bukan oleh BPOM.

Baca Juga: Ratusan Warga Karawang Keracunan Akibat Bocornya Pipa Gas PT Pindo Deli 2, Polisi Selidiki Penyebabnya

Hasil pengujian dari sampel makanan nasi kotak PSI tersebut kemudian dikeluarkan oleh Labkesda pada Jumat, 29 oktober 2021.

Dari hasil pengujian Labkesda tersebut, diketahui terdapat kontaminasi E.coli yang melebihi ambang batas nilai normal pada sejumlah sampel dari nasi, telur, buncis, dan selada

"Normal misal 1x10, bila lebih dari 1x10 dapat berdampak pada organ pencernaan manusia seperti diare dan muntah-muntah," kata Yudi.

Sementara itu, plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha telah mengeluarkan permintaan maaf terhadap masyarakat terkait keracunan massal akibat nasi kotak yang mereka bagikan.

Mantan vokalis Nidji tersebut juga memerintahkan pada kader PSI DKI Jakarta untuk mendampingi korban keracunan massal selama 24 jam sampai sembuh.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler